Atlet Ekstrem Penerjun dari Tepi Angkasa Tewas Saat Terbang Paralayang

11 hours ago 6
CNBC Indonesia Lifestyle Foto Lifestyle

FOTO Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

19 July 2025 06:30

Pilot Felix Baumgartner dari Austria berjalan ke kapsul selama uji terbang berawak pertama untuk Red Bull Stratos di Roswell, New Mexico, AS, 15 Maret 2012 yang diperoleh Reuters pada 17 Juli 2025. (Joerg Mitter/Red Bull Content Pool/Handout via REUTERS)

Felix Baumgartner, pelopor olahraga ekstrem asal Austria yang dikenal karena lompatan terjun payung dari tepi luar angkasa pada 2012, meninggal dunia dalam kecelakaan paralayang di Italia tengah pada Kamis (17/7/2025). Pria berusia 56 tahun itu kehilangan kendali atas paralayang bermotornya saat terbang di atas Porto Sant'Elpidio, wilayah Marche, dan jatuh di dekat kolam renang sebuah hotel. (Joerg Mitter/Red Bull Content Pool/Handout via REUTERS)

Pilot Felix Baumgartner dari Austria berjalan ke kapsul selama uji terbang berawak pertama untuk Red Bull Stratos di Roswell, New Mexico, AS, 15 Maret 2012 yang diperoleh Reuters pada 17 Juli 2025. (Joerg Mitter/Red Bull Content Pool/Handout via REUTERS)

Penyebab pasti kecelakaan belum diketahui, namun Wali Kota Porto Sant'Elpidio, Massimiliano Ciarpella, menyebut laporan awal menunjukkan kemungkinan Baumgartner mengalami gangguan medis saat di udara. Ia menyampaikan belasungkawa atas kepergian sosok yang dianggap sebagai simbol keberanian dalam dunia penerbangan ekstrem. (Red Bull Stratos /Red Bull Content Pool/Handout via REUTERS)

Pilot Felix Baumgartner dari Austria berjalan ke kapsul selama uji terbang berawak pertama untuk Red Bull Stratos di Roswell, New Mexico, AS, 15 Maret 2012 yang diperoleh Reuters pada 17 Juli 2025. (Joerg Mitter/Red Bull Content Pool/Handout via REUTERS)

Nama Baumgartner mendunia pada Oktober 2012 ketika ia melompat dari ketinggian 38 km di atas Roswell, New Mexico, menggunakan balon udara dan pakaian khusus. Aksi itu menjadikannya manusia pertama yang menembus kecepatan suara dalam terjun bebas, melampaui 1.343 km/jam. (Red Bull Stratos /Red Bull Content Pool/Handout via REUTERS)

Pilot Felix Baumgartner dari Austria berjalan ke kapsul selama uji terbang berawak pertama untuk Red Bull Stratos di Roswell, New Mexico, AS, 15 Maret 2012 yang diperoleh Reuters pada 17 Juli 2025. (Joerg Mitter/Red Bull Content Pool/Handout via REUTERS)

Kariernya dalam olahraga ekstrem dimulai sejak remaja dan berkembang ke berbagai aksi menantang seperti terjun payung melintasi Selat Inggris hingga melompat dari Menara Petronas di Malaysia. Ia menjuluki dirinya sebagai “Dewa Langit” dan dikenal luas di kalangan penggemar olahraga udara. (Red Bull Content Pool/Handout via REUTERS)

Pilot Felix Baumgartner dari Austria berjalan ke kapsul selama uji terbang berawak pertama untuk Red Bull Stratos di Roswell, New Mexico, AS, 15 Maret 2012 yang diperoleh Reuters pada 17 Juli 2025. (Joerg Mitter/Red Bull Content Pool/Handout via REUTERS)

Meski dikenal karena prestasi ekstremnya, Baumgartner juga pernah menuai kontroversi. Ia sempat menjadi sorotan publik karena pernyataannya yang mendukung sistem pemerintahan otoriter. Pada tahun 2010, ia dijatuhi denda sebesar 1.500 euro, atau sekitar Rp29 juta, setelah terlibat pertengkaran dan memukul seorang sopir truk di Austria. (Balazs Gardi/Red Bull Content Pool/Handout via REUTERS)

Pilot Felix Baumgartner dari Austria berjalan ke kapsul selama uji terbang berawak pertama untuk Red Bull Stratos di Roswell, New Mexico, AS, 15 Maret 2012 yang diperoleh Reuters pada 17 Juli 2025. (Joerg Mitter/Red Bull Content Pool/Handout via REUTERS)

Kepergian Baumgartner menjadi kehilangan besar bagi dunia olahraga ekstrem, meninggalkan warisan prestasi yang tak terlupakan di udara dan ruang angkasa. (Red Bull Stratos/Red Bull Content Pool/Handout via REUTERS)


Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |