loading...
BCA mengembangkan Program Rumah Pangan Hidup (RPH) di kawasan Wirawisata Goa Pindul, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Foto/Dok. SindoNews
GUNUNGKIDUL - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengembangkan Program Rumah Pangan Hidup (RPH) di kawasan Wirawisata Goa Pindul, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Program ini merupakan bagian dari inisiatif di bawah payung Desa Bakti BCA untuk pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan komunitas masyarakat desa.
Sejak 2024, Bakti BCA menginisiasi RPH di Wirawisata Goa Pindul dengan tujuan meningkatkan penghematan belanja rumah tangga melalui program berbasis komunitas yang berorientasi pada ketahanan pangan keluarga. Dengan penghematan belanja sayur dan bahan pangan lainnya, anggaran masyarakat dapat dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan dasar lainnya, seperti pendidikan, kesehatan, atau belanja produktif lainnya. Baca juga:
Beasiswa PPBP dan PPTI BCA, Raih Kesempatan Pendidikan Gratis
Memanfaatkan lahan pekarangan dan area desa, RPH berfokus pada ketahanan pangan keluarga, juga sebagai langkah aksi pelestarian lingkungan. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Bakti BCA secara terus-menerus ini antara lain melibatkan penguatan kapasitas masyarakat lokal, pembentukan kepengurusan, kelembagaan, serta integrasi RPH dengan potensi wisata desa . Selain itu, program ini juga menerapkan ekonomi sirkular untuk mengelola limbah menjadi sumber daya produktif.
Direktur BCA Antonius Widodo mengatakan, Rumah Pangan Hidup hadir sebagai langkah nyata dari komitmen kami dalam mendukung pemberdayaan desa wisata dan penerapan prinsip ekonomi sirkuler. “Kami berharap, program ini tidak hanya memberikan dampak sosial pada kemandirian pangan di Wirawisata Goa Pindul, tetapi juga dapat menggerakkan perekonomian lokal secara berkelanjutan,” katanya, Sabtu (9/8/2025).
Guna mendukung keberlanjutan program, Bakti BCA turut melakukan pembinaan terkait budidaya sayur, umbi, buah, ikan, dan ayam, mendukung kelembagaan dan terbentuknya kepengurusan, pelatihan pengelolaan keuangan, serta memberi dukungan infrastruktur berupa “Rumah Bibit” yang dimanfaatkan sebagai kebun semai dan kebun bibit.
Bantuan ini tidak hanya menjadi sarana pembibitan tanaman pangan, tetapi juga media edukasi dan konservasi pendukung aktivitas wisata berbasis pertanian. Fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kelompok binaan dan memperluas manfaat program hingga menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Selain Wirawisata Goa Pindul, Bakti BCA juga telah menerapkan program Rumah Pangan Hidup di tiga Desa Bakti BCA lainnya, yaitu Kampung Adat Nagari Sijunjung (Sumatera Barat), Desa Wisata Limbongan (Bangka Belitung), dan Desa Wisata Hijau Bilebante (Nusa Tenggara Barat). Masyarakat pengelola Rumah Pangan Hidup diberi pelatihan dengan metode Sekolah Lapangan yang memiliki 19 modul dan dilatih oleh fasilitator dengan pendampingan langsung (live in) selama 10 bulan.