Jakarta, CNBC Indonesia - Harta karun berupa berlian berhasil ditemukan dengan ketebalan 10 mil atau sekitar 16 kilometer. Lokasinya bukan berada di Bumi, melainkan berada di planet Merkurius.
Berlian tersebut ditemukan dari Messenger NASA. Wahan itu memetakan planet Merkurius dan juga bagian dalamnya secara terperinci.
Salah satu yang diungkapkan adalah keberadaan laut magma yang mendingin dan menghasilkan karbon ringan bisa melayang ke atas, dan logam yang lebih padat tenggelam.
Fakta baru terkait hal ini juga berhasil diungkapkan oleh penelitian dari China dan Belgia. Mereka menemukan karbon yang lebih berat tenggelam dan mengkristal ulang menjadi berlian.
Bagian dalam Merkurius kemudian diciptakan ulang oleh Tim peneliti Yanhao Lin dari Pusat Penelitian Lanjutan Sains dan Teknologi Tekanan Tinggi (HPSTAR).
Salah satu yang dilakukan adalah menekan batuan sintetis hingga 7GPa. Mereka juga memanaskannya hingga 3.600 derajat Fahrenheit atau 1.982 derajat Celcius.
"Kami menggunakan mesin press bervolume besar meniru kondisi suhu tinggi dan bertekanan tinggi pada batas inti mantel Merkurius, menggabungkannya dengan geofisika dan hitungan termodinamika," kata Lin.
Dari percobaan itu terungkap karbon pada inti mantel berubah menjadi cangkang berlian.
Hasil temuan ini juga mengungkapkan Merkurius memiliki sifat yang berbeda dengan planet berbatu lainnya. Bumi, Mars dan Venus kehilangan sebagian besar karbon ke luar angkasa atau menguncinya dalam karbonat.
Sebaliknya, Merkurius menimbun karbon dan mengubahnya menjadi tumpukan berlian.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Buka Batu Zaman Purba, Ilmuwan Kaget Isinya Masih Hidup