Jakarta, CNBC Indonesia - Saham sejuta umat alias saham yang paling banyak dipegang oleh para investor ritel atau dimiliki oleh masyarakat di luar pengendali dan manajemen.
Saham yang sampai dimiliki oleh banyak investor ritel sehingga kepemilikan masyarakat tinggi, biasanya ada kombinasi faktor psikologis, fundamental, dan teknis pasar yang saling memperkuat.
Biasanya harga sahamnya cukup terjangkau. Banyak ritel lebih nyaman membeli saham di bawah Rp1.000 per lembar, karena modal awalnya kecil dimana 1 lot sama dengan 100 lembar.
Aksi korporasi seperti stock split biasanya membuat harga per lembar lebih murah sehingga jumlah pemegang saham melonjak. Efeknya semakin terjangkau, semakin mudah investor baru masuk, bahkan hanya dengan modal ratusan ribu rupiah.
Selain itu, investor ritel lebih percaya pada perusahaan dengan produk atau jasa yang familiar di kehidupan sehari-hari seperti bank besar, telekomunikasi, hingga makanan-minuman.
Terkadang sering dibicarakan banyak orang atau efek FOMO juga mendorong saham tersebut banyak diincar oleh investor ritel. Dengan likuiditas tinggi biasanya menarik trader harian dan investor pemula.
Saham yang dimiliki banyak investor ritel biasanya punya harga terjangkau, dikenal luas, ramai dibicarakan, likuid, dan memberi potensi keuntungan yang jelas. Begitu saham punya kombinasi ini, kepemilikan oleh masyarakat cenderung tinggi dan stabil.
CNBC Indonesia Research mencatat 10 saham dengan kepemilikan investor ritel terbanyak dengan kepemilikan masyarakat diatas 30%.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)