loading...
Kamboja marah dan mengecam militer Thailand yang terus menembaki Kul Preah Vihear. Kedua negara ini terlihat perang di perbatasan sejak Kamis pekan lalu. Foto/Phnom Penh Post
PHNOM PENH - Pemerintah Kamboja marah dan mengecam militer Thailand yang melakukan penembakan terus-menerus dan intensif terhadap Kuil Preah Vihear. Phnom Penh menyatakan penembakan situs suci itu merupakan serangan langsung terhadap kedaulatan Kamboja dan pelanggaran hukum internasional yang melindungi warisan budaya.
Dalam pernyataan tegas, Kementerian Kebudayaan dan Seni Rupa Kamboja menuduh militer Thailand tidak hanya membahayakan integritas struktural kuil kuno tersebut—yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2008—tetapi juga "warisan budaya bersama umat manusia".
Menurut kementerian tersebut, sebagian besar kuil dan lanskap suci di sekitarnya telah mengalami kerusakan parah.
Baca Juga: Perang Thailand-Kamboja: Sekutu AS Bersenjata Kuat vs Musuh Lemah Tapi Didukung China
"Tindakan agresi yang kembali terjadi ini telah menempatkan kuil dalam bahaya yang parah dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata kementerian tersebut.
"Kerusakan tersebut telah merusak simbol identitas nasional Kamboja, keberlangsungan sejarah, dan warisan spiritual," paparnya, seperti dikutip dari Phnom Penh Post, Senin (28/7/2025).
Kementerian itu menegaskan bahwa serangan militer Thailand merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap beberapa instrumen internasional, termasuk Konvensi Den Haag 1954 untuk Perlindungan Cagar Budaya dalam Konflik Bersenjata, Protokol Kedua 1999, Konvensi Warisan Dunia UNESCO 1972, dan Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional (ICC), yang menyatakan bahwa perusakan warisan budaya yang disengaja dapat dituntut sebagai kejahatan perang.
Kementerian itu lebih lanjut mencatat kewajiban Thailand sebagai negara anggota Komite Koordinasi Internasional untuk Konservasi dan Pengembangan Kuil Preah Vihear, sebagaimana ditetapkan oleh keputusan UNESCO pada tahun 2014.
Kementerian tersebut mendesak Thailand untuk segera menghentikan semua operasi militer yang menargetkan Kuil Preah Vihear dan kawasan lindung yang telah ditetapkan, serta untuk sepenuhnya mematuhi kewajiban hukumnya berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut.
“Kerajaan Kamboja tetap teguh dalam komitmennya untuk mempertahankan warisan budayanya dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip perdamaian, keadilan, dan hukum internasional,” imbuh pernyataan Kementerian Kebudayaan dan Seni Rupa Kamboja.