Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Kroasia Zoran Milanovic membuat pernyataan keras kepada Israel. Hal ini terjadi saat Israel terus agresif melancarkan serangan militer ke Gaza dan Iran.
Dalam sebuah forum di depan wartawan di Ibu Kota Zagreb, Milanovic mengatakan bahwa sebagian dari kepemimpinan Israel terdiri dari para penjahat. Ia bahkan menyebut Israel sedang menjalankan "kebijakan kriminal" dengan dukungan Amerika Serikat (AS).
"Israel sedang menjalankan kebijakan kriminal dan kami tidak boleh terlibat dengan negara seperti itu karena sebagian dari kepemimpinannya terdiri dari para penjahat," kata Milanovic kepada portal berita Vecernji dan dilansir Anadolu Agency.
Milanovic mengatakan Israel dapat melakukan apa pun yang diinginkannya, telah melakukannya selama beberapa dekade. Ia berpendapat Kroasia tidak boleh terlibat dengan negara dengan kepemimpinan seperti itu serta mengindikasikan niatannya untuk membentuk hubungan diplomatik dengan Palestina
"Itu hanyalah kebijakan kriminal yang tidak mengarah ke mana pun dan sayangnya, mendapat dukungan dari Washington," tandasnya. "Kroasia harus mengakui Palestina."
Ketegangan regional telah meningkat sejak hari Jumat, ketika Israel melancarkan serangan udara di beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan motifnya adalah untuk melumpuhkan program nuklir Iran, yang diyakini dikembangkan untuk membuat senjata pemusnah massal.
Iran menolak tudingan ini, dengan menyebutkan program tersebut dikembangkan untuk tujuan sipil. Tehran juga telah melontarkan sejumlah serangan balasan yang mengenai beberapa titik di Tel Aviv dan Haifa.
Sejauh ini, Pihak berwenang Israel mengatakan sedikitnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka sejak saat itu akibat serangan rudal Iran. Di sisi lain, di Iran, 585 orang tewas dan lebih dari 1.300 orang luka-luka akibat serangan Negeri Zionis.
Sementara itu, Israel juga terus melanjutkan agresi militernya di Gaza Palestina untuk menumpas milisi Hamas. Diketahui, Negeri Yahudi itu memulai serangan di Gaza pada 7 Oktober 2023 setelah serangan Hamas ke wilayahnya.
Hingga saat ini, Israel telah meluncurkan serangan besar-besaran yang akhirnya merusak lebih dari 70% bangunan yang ada di wilayah kantong pesisir Palestina itu. Korban jiwa sipil juga terus meningkat, dengan saat ini berada di atas 50 ribu jiwa.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Menggila di Tepi Barat Palestina, Warga Diperintahkan Mengungsi