Pencuri dalam Salat, Siapa Dia? Begini Penjelasannya

7 hours ago 4

loading...

Pencuri dalam salat adalah sikap seseorang yang terburu-buru ketika salat, terutama tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Foto ilustrasi/ist

Pencuri dalam salat , siapakah dia? Apa maksud dan tujuannya serta apa saja dalil hukumnya? Istilah pencuri yang kita tahu adalah seseorang yang mencuri barang orang laintanpa sepengetahuannyaseperti uang, motor, mobil dan lain-lain. Lantas mengapa ada si pencuri dalam salat?

Istilah mencuri dalam salat merujuk pada sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Sejahat-jahatnya pencuri adalah yang mencuri dari salatnya.” Para sahabatnya bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dari salat?” Rasulullah menjawab, “Dia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya.” (HR. Ahmad).

Mengapa begitu? Karena salat adalah kewajiban untuk kita, didalamnya juga berisi doa untuk kita bahkan gerakannya jugamemiliki manfaatluar biasa untukkesehatankita. Nah, jika kita terburu-buru sehingga rukuk dan sujud kita tidak sempurna, maka kita telah mencuri nikmat dari Allah untuk kita.

Dalam dalil lain, Rasulullah melarang menunaikan salat dengan terburu-buru. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam melarangku bersujud dengan cepat seperti halnya ayam yang mematuk makanan, menoleh-noleh seperti musang, dan duduk seperti kera.”

Tak hanya sebagai larangan, mereka yang menunaikan salat dengan tergesa-gesa akan meninggal dalam keadaan bukan sebagai muslim. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis. “Kamu melihat orang ini, jika dia mati, maka matinya tidak termasuk mengikuti agama Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam, dia menyambar salatnya seperti burung elang menyambar daging.” (HR. Ibnu Huzaimah).

Agar tidak menjadi salah satu pencuri dalam salat, maka hendaknya kita memenuhi rukun-rukun salat. Dalam kitab 'Safinatun Najah' karya Syekh Salim ibn sumair al-hadrami terdiri dari 17 poin. Dalam hal ini, rukuk dan sujud mempunyai perhatian lebih. Rukuk dan sujud yang tidak sempurna akan membuat salat menjadi tidak sah.

Pada suatu kisah diceritakan bagaimana sahabat diminta mengulang salatnya oleh Rasulullah akibat tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Diriwayatkan ada seorang lelaki yang masuk ke dalam masjid saat Rasulullah sedang duduk. Lalu ia menunaikan salat hingga selesai dan memberi salam kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah menjawab, “Ulangi salatmu, karena (sesungguhnya) kamu belum salat!”

Baca juga: Kapan Waktu Melaksanakan Salat Qobliyah Subuh?

Lantas lelaki tersebut mengulangi salatnya. Setelah itu ia datang kepada rasul dan dijawab dengan jawaban yang sama, “Ulangi sholatmu, karena kamu belum salat!”

Kemudian lelaki tersebut mengulangi salatnya hingga tiga kali, dan sebanyak tiga kali juga Rasulullah mengulangi perkataanya. Pada salat yang terakhir, si lelaki berkata bahwa sholat yang tadi ialah salat terbaiknya. Ia tak tahu alasan apa yang membuat Rasulullah mengatakan ibadahnya tidak sempurna.

“Jika kamu berdiri untuk sholat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat yang mudah dari Al Qur’an. Kemudian rukuklah hingga benar-benar thuma’ninah (tenang) dalam ruku’, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak (lurus), kemudian sujudlah sampai engkau thuma’ninah dalam sujud, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga thuma’ninah dalam keadaan dudukmu. Kemudian lakukanlah semua itu di seluruh salat (rakaat) mu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari riwayat di atas, Rasulullah menekankan untuk melakukan rukuk dan sujud dengan tenang. Rasulullah memerintahkan untuk melakukan rukuk dan sujud yang disempurnakan dengan thuma’ninah. “Kemudian rukuklah dan thuma’ninahlah ketika rukuk.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Mengapa Kaum Wanita Lebih Utama Melaksanakan Salat di Rumah?

(wid)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |