Saham Big Bank Koreksi! Peluang Cuan Dividen Sampai 8% Datang Lagi

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perbankan big caps Tanah Air pada perdagangan Senin hari ini (14/7/2025) kompak koreksi. Namun, dibalik itu valuasi mereka semakin murah, ditambah potensi dividen yield yang atraktif.

Pada hari ini, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami koreksi paling tajam lebih dari 5% ke level Rp4.700 per lembar. Berikutnya diiikuti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang koreksi 4% dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun kisaran 3%.

Meski turun, kami menilai penurunan harga saham ini malam membuka kesempatan untuk investasi jangka panjang lantaran valuasi semakin murah, ditambah potensial yield dividen atraktif.

Kam membuat beberapa skenario dari tiga saham bank dengan dividen payout ratio (DPR) yang diambil dari laba tahun buku 2025 dan proyeksi Earning per Share (EPS) pada tahun ini.

Dari penghitungan kami, BBRI dan BBNI akan cenderung mengalami perlambatan kinerja profitabilitas, sehingga EPS akan mengalami penurunan. Maka dari itu, yield dividen tidak akan sebesar yang dibagikan pada tahun ini. Namun, cuan dividen yang akan dibagikan tahun depan masih akan tetap tinggi dibandingkan level 2023.

Kita juga patut memaklumi bahwa tahun ini menjadi masa yang berat bagi sektor keuangan, terutama perbankan.

Banyak risiko yang dihadapi mulai dari efek suku bunga tinggi berkepanjangan, inflasi, ketegangan geopolitik, sampai ketidakjelasan tarif Trump membuat ekonomi melambat. Akhirnya, membuat bank harus masuk dalam mode hati-hati yang akhirnya menekan laju pertumbuhan penyaluran kredit.

Meski begitu, potensial dividen dari saham bank masih tetap menarik dan selagi harga terkoreksi saat ini membuat valuasi kembali murah, artinya level "best price" untuk beli lagi datang, apalagi untuk investor yang fokusnya jangka panjang.

Berikut gambaran valuasi saham bank BUMN :

Di sisi lain, bank-bank BUMN kini berada di bawah naungan BPI Danantara, entitas holding yang mengelola kepemilikan pemerintah di sektor keuangan.

Kondisi ini membuka peluang bagi potensi dividen yang tetap tinggi ke depannya. Hal ini disebabkan karena dividen yang dibayarkan oleh bank-bank tersebut akan menjadi salah satu sumber pendanaan utama bagi BPI Danantara, baik untuk mendukung program-program strategis maupun penguatan modal.

Dengan demikian, kecenderungan untuk mempertahankan payout ratio yang tinggi menjadi lebih besar, seiring kebutuhan BPI Danantara untuk menjaga aliran pendapatan dari dividen anak usaha perbankan dalam grupnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |