Seberapa Penting Selat Hormuz Bagi Stabilitas Ekonomi Global? Ini Analisisnya

4 hours ago 1

loading...

Selat Hormuz memiliki peran yang sangat fundamental bagi stabilitas ekonomi global. Saking pentingnya, selat ini sering disebut sebagai urat nadi arteri energi dunia. Foto/Ilustrasi

JAKARTA - Selat Hormuz memiliki peran yang sangat fundamental bagi stabilitas ekonomi global . Saking pentingnya, selat ini sering disebut sebagai "urat nadi arteri energi dunia". Gangguan sekecil apa pun di jalur ini dapat memicu guncangan ekonomi berskala global.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein memperingatkan, bahwa penutupan Selat Hormuz sebagai sebuah jalur transportasi utama, bisa "mengakibatkan hilangnya sekitar lima juta barel per hari dari pasokan minyak Teluk dan Irak di pasar global," ucap menteri luar negeri Irak itu.

Selat Hormuz menjadi jalur maritim paling krusial di mana sekitar 20% pasokan minyak dunia mengalir melewatinya. Teheran disebutkan telah sepakat untuk menutup selat tersebut bagi pengiriman, sebagai respons atas ikut campurnya Amerika Serikat (AS) dalam perang Iran vs Israel.

Baca Juga: AS Desak China Bujuk Iran Tak Menutup Selat Hormuz

Analis juga menyoroti dampak potensial dari penutupan Selat Hormuz terhadap harga minyak global. Analis JPMorgan memperkirakan, bahwa dalam skenario terparah, harga minyak mentah bisa melonjak hingga USD130 per barel.

Sementara itu para ahli lainnya meramalkan, bahwa blokade total dapat mendorong harga lebih tinggi lagi, dengan beberapa perkiraan mencapai USD300 per barel.

Sebelumnya sesaat setelah serangan Israel terhadap program nuklir Iran, langsung memicu lonjakan harga minyak mentah Brent naik 7% menjadi USD74,23 per barel. Meskipun Israel belum menargetkan fasilitas ekspor minyak utama Iran, para analis memperingatkan bahwa serangan selanjutnya dapat berdampak serius pada pasokan minyak.

Sebaliknya aksi gangguan pengiriman minyak melalui Selat Hormuz bisa menjadi respons balasan. Sementara itu di Rusia, kepala komisi kebijakan informasi Dewan Federasi, Aleksey Pushkov mengatakan, bahwa konflik antara Israel dan Iran dapat menyebabkan kenaikan harga minyak yang signifikan akibat kemungkinan pemblokiran Teluk Persia oleh Teheran.

Sedangkan dari sisi para pelaku usaha, Shell Plc, salah satu perusahaan minyak dan gas alam terbesar, bergerak cepat menyusun rencana kontinjensi jika konflik antara Israel dan Iran mengganggu aliran migas dari wilayah tersebut.

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |