Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya Indonesia untuk menarik investasi asing agar masuk ke dalam negeri mendapat tantangan berat. Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Akhmad Ma'ruf Maulana bahkan terang-terangan menyebut tetangga RI sebagai pesaing di depan mata di area kawasan.
"Bagaimana persaingan di depan mata kita ada Johor-Singapura yang sangat pemerintahnya mem-protect daripada kawasan SES tersebut. Kami butuh untuk diberi ruang agar kawasan industri ini supaya kita lebih kuat di bawah Kementerian Perindustrian," kata Ma'ruf dalam Munas HKI di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Padahal, Indonesia mendapat peluang dengan semakin banyaknya pabrikan yang hengkang dari China akibat perang dagang AS-China. Pabrikan dari negeri Tirai Bambu memilih hengkang dari China agar terhindar dari tarif tinggi produk AS.
"Dampak dari perang dagang Amerika-China tentunya membuat kita juga ada sesuatu celah untuk bisa kita garap bersama-sama dengan membawa investasi," kata Ma'ruf.
Demi mewujudkannya, Ia berharap pemerintah memberikan regulasi yang mendukung industri dan kawasan industri agar lebih menarik, termasuk jika harus merevisi aturan yang ada saat ini menjadi lebih pro investasi.
"Mungkin nanti kami membuat tim bersama, juga ingin mengawal, undang-undang Kementerian Perindustrian di mana ada ruang khusus, pasal khusus tentang kawasan industri itu juga," sebut Ma'ruf.
Seperti diketahui, Malaysia dan Singapura mengumumkan kesepakatan untuk membangun zona ekonomi khusus di perbatasan kedua negara. Kesepatakan ini dilakukan untuk mendorong investasi dan pergerakan orang dan barang.
Secara rinci, zona tersebut akan didirikan di negara bagian Johor di selatan Malaysia. Nantinya wilayah itu dihubungkan oleh jalan lintas ke Singapura.
Zona ini berpusat di salah satu perlintasan perbatasan darat tersibuk di dunia, dengan rata-rata lebih dari 300.000 orang melewatinya setiap hari. Wilayah tersebut luasnya bakal mencapai 3.571 kilometer persegi (1.380 mil persegi), hampir lima kali lebih besar dari Singapura.
"Ini adalah proyek penting yang akan dibangun di atas kekuatan Singapura dan Johor yang saling melengkapi, sehingga kita berdua dapat menjadi lebih kompetitif, meningkatkan proposisi nilai kita, dan bersama-sama menarik lebih banyak investasi ke wilayah kita," kata Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong dalam konferensi pers dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Investasi Rp300 T Raib Gegara Gas Murah Industri Tak Jelas