Studi Ungkap Durasi Jalan Kaki yang Cegah Sakit Punggung Kronis

10 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Jalan kaki bukan cuma menyehatkan jantung dan menjaga berat badan, tapi juga bisa menjadi "obat manjur" mencegah sakit punggung kronis. Ini terungkap dalam studi populasi berskala besar di Norwegia yang menyoroti manfaat sederhana dari aktivitas berjalan kaki setiap hari.

Penelitian tersebut menemukan orang yang berjalan kaki lebih dari 78 menit per hari, meski hanya dengan kecepatan santai, memiliki risiko jauh lebih rendah mengalami nyeri punggung bawah kronis. Ini dinilai menjadi kabar penting, mengingat nyeri punggung termasuk penyebab disabilitas tertinggi di dunia.

"Volume jalan kaki harian ternyata lebih berpengaruh dibanding kecepatan berjalan dalam menurunkan risiko nyeri punggung kronis," tulis tim peneliti yang dipimpin Rayane Haddadj dari Norwegian University of Science and Technology, dikutip Science Alert di Jakarta, Rabu (16/5/2025).

Dalam studi yang publish di JAMA Network OPEN, lebih dari 11.000 orang dewasa di Norwegia dipantau kesehariannya dengan alat akselerometer yang ditempelkan di paha dan punggung bawah selama seminggu. Tujuannya untuk mengukur durasi dan intensitas jalan kaki mereka.

Hasil menunjukkan, partisipan yang berjalan antara 78-100 menit per hari mengalami penurunan risiko nyeri punggung kronis hingga 13%, dibanding yang berjalan kurang dari 78 menit. Bahkan, mereka yang rutin berjalan lebih dari 100 menit per hari memiliki risiko 23% lebih rendah.

Sementara itu, intensitas jalan kaki juga memberikan manfaat, tetapi tidak sekuat durasi. Artinya, berjalan lebih lama lebih berdampak dibanding berjalan cepat dalam waktu singkat.

Penelitian ini memperkuat temuan sebelumnya pada 2024, yang menunjukkan, jalan kaki lima kali seminggu selama 30 menit efektif mencegah kekambuhan nyeri punggung kronis non-spesifik. Temuan terbaru dari Norwegia ini menekankan, jalan kaki bukan hanya terapi, tapi juga langkah pencegahan. Ini sekaligus menantang asumsi solusi nyeri punggung adalah soal postur atau kursi ergonomis mahal.

"Strategi kesehatan publik yang mendorong kebiasaan jalan kaki berpotensi menekan jumlah penderita sakit punggung kronis," tulis para peneliti.

Di tengah gaya hidup modern yang serba duduk dan minim gerak, para ahli terus mengingatkan pentingnya aktivitas fisik. Jalan kaki rutin terbukti bisa membantu menjaga fungsi otak, menambah usia harapan hidup, hingga menurunkan risiko kanker.

Meski begitu, kaitan antara jalan kaki dan nyeri punggung masih jarang dieksplorasi. Studi ini menjadi salah satu yang membuka wawasan baru, bahwa solusi dari nyeri punggung bisa jadi sesederhana, yakni melangkah.

Seperti kata Hippocrates, "Jalan kaki adalah obat terbaik bagi manusia." Dan kini, sains mulai membuktikannya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ahli Ungkap 3 Tips Jalan Kaki yang Bikin Panjang Umur

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |