Upin dan Ipin Universe Diserang Warga Malaysia, Teriak Boikot

12 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Game Upin & Ipin Universe menjadi sorotan di kalangan para gamer. Pasalnya game buatan Streamline Studios dan Les Copaque Production itu dipenuhi dengan kontroversi.

Bahkan di X (dulunya Twitter), warganet menyerukan untuk memboikot game Upin & Ipin Universe. Dua tagar yang paling banyak digunakan untuk memboikot pembuatnya adalah #BoikotLesCopaque dan #BoikotStreamlineMedia.

Ternyata alasan boikot ini cukup kompleks, mulai dari harga yang dianggap tidak masuk akal hingga masalah internal yang lebih serius.

Kontroversi ini dimulai dari harga yang dinilai terlalu mahal, tak sebanding dengan kualitas atau konten yang ditawarkan. Harga game ini ada di kisaran 177 ringgit Malaysia (sekitar Rp 650.000).

"Untuk game seharga Rp600 ribu dengan bug sebanyak ini si meh ya," ujar warganet lewat akun txtdrgame sambil membagikan potongan video yang menunjukkan ada bug saat bermain game.

Pengguna X Twitter bernama SEAGamethetic contohnya. Ia mengajak para game untuk tak membeli game Upin & Ipin Universe dan melaporkan pembuat game karena dianggap bermasalah.

"1. Hapus game dari daftar keinginan Anda. 2. Jangan membeli game tersebut saat dirilis. 3. Posting ulang atau bagikan info ini ke media sosial bahwa kedua studio tersebut bermasalah. 4. Gunakan #BoikotStreamlineMedia #BoikotLesCopaque. 5. Jika Anda orang Malaysia, laporkan studio yang dicurigai kepada pihak berwenang," cuit akun tersebut.

Selain itu juga ada masalah internal yang menyebut bahwa perusahaan game ini belum membayar para karyawannya.

Menurut laporan Nmiagaming, Streamline Studios terlambat membayar gaji karyawan selama berbulan-bulan yang terlibat dalam pembuatan game ini.

Sementara mantan karyawan yang di PHK juga tak kunjung mendapatkan haknya. Dalam email internal yang diverifikasi oleh Nmia Gaming, bos studio itu menyebut masalah keuangan dan operasional sebagai alasan staf saat ini tidak dapat dibayar tepat waktu.

Hal ini termasuk tidak adanya pembayaran ke EPF, skema pensiun yang diamanatkan pemerintah yang harus dikontribusikan oleh perusahaan di Malaysia.

"Boikot karena perlakuan buruk terhadap karyawan dan karena kekacauan yang ditimbulkan #BoikotStreamlineMedia #BoikotLesCopaque," tulis warganet.

Selain itu juga ada masalah dengan para kreator konten. Kabarnya, ada dua kreator konten yang kena pelanggaran hak cipta (copyright) ketika mereka menayangkan konten tentang game Upin Ipin Universe di YouTube.

Salah satunya adalah kreator konten gaming terkenal di Indonesia, Windah Basudara. Padahal, kreator konten mengaku game tersebut dibeli dan tidak diberikan gratis oleh pengembang.

Yang bikin geram, Les Copaque Production malah menggunakan potongan video kreator konten bermain Upin Ipin Universe tanpa seizin pembuatnya sebagai materi promosi.

"Windah Basudara stream game Upin Ipin sambil promote game tu. Tapi yang dapat, dia kena strike copyright. Tapi YouTube Official Les Copaque ambil video dia and letak dalam shorts. Member elok²promote, depa pi copyright lepastu "curi" and ambil. Bodo² je company camni," tulis seorang warganet.

Menanggapi kecaman publik tentang game Upin Ipin Universe, Les Copaque Production akhirnya merilis video klafirikasi berjudul "Soal Jawab: Upin & Ipin Universe" di kanal YouTube resmi mereka.

Dalam video berdurasi sekitar 12 menit itu, pihak Les Copaque Production menyebut bahwa kreator konten terkena copyright karena musik di dalam game Upin Ipin Universe.

Pihak Les Copaque Production menjelaskan bahwa game mengandung musik dari serial animasi tersebut memiliki lisensi pasti akan kena copyright ketika dimainkan tanpa izin.

"Saat ini, kami sedang bekerja sama dengan para publisher supaya video game yang dimainkan kreator konten bisa di-monetize dan tak terkena copyright," kata pihak Les Copaque Production di video klarifikasi di atas.

Untuk sementara, streamer bisa menonaktifkan musik atau mengurangi volume musiknya agar tak kena copyright. Pernyataan itu sembari meminta maaf kepada kreator konten, terutama kepada Windah.

Sementara masalah bug, mereka menyatakan telah melakukan beberapa kali test sebelum akhirnya dirilis.

"Kita akan atasi dari masa ke sama, kita akan update patch, game memang seperti itu, gamers biasanya paham lah soal itu," ujar pihak Les Copaque Production.

Lalu untuk dugaan karyawan tidak dibayar, Les Copaque membantah rumor ini dan mengatakan mereka telah membayarkan semua hak karyawan sebelum game ini dirilis.

"Jika tidak bayar daveloper, game ini mungkin tidak akan dirilis ke publik seperti sekarang," kata mereka.

"Saya tak tahu juga gaji staf mana yang tak dibayar gaji,"


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |