Warga Sumbar Minta Penulisan Sejarah yang Baru Jangan Lupakan Lagi Bagindo Dahlan Abdullah

8 hours ago 2

loading...

Masyarakat Sumbar berharap pemerintah tidak lagi melupakan tokoh pergerakan penyemai nasionalisme dan bapak kebangsaan Indonesia Bagindo Dahlan Abdullah dalam penulisan sejarah Indonesia. Foto: Ist

PADANG PARIAMAN - Masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) berharap pemerintah tidak lagi melupakan tokoh pergerakan penyemai nasionalisme dan bapak kebangsaan Indonesia, Haji Bagindo Dahlan Abdullah dalam penulisan sejarah Indonesia yang tengah dilakukan Kementerian Kebudayaan yang dipimpin Fadli Zon.

Dahlan Abdullah, putra Pariaman kelahiran 15 Juni 1895 adalah ketua Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia) pada tahun 1917 sebagai ketua termuda dalam sejarah perkumpulan tersebut. Pada usia 22 tahun, Dahlan menjadi orang Indonesia pertama yang menggunakan istilah “Indonesia” dan “Kami Orang Indonesia” (“Wij Indonesier”) sebagai awal konsep Indonesia yang bermakna politis dan merujuk kepada suatu bangsa.

Baca juga: Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Capai 70 Persen, Fadli Zon: Ditulis Sejarawan Profesional, Bukan Aktivis

Kemudian, menjadi tonggak penting dalam pembentukan identitas nasional Indonesia yang ikut menginspirasi semangat persatuan dalam Sumpah Pemuda.

Kontribusi penting Bagindo Dahlan Abdullah baik sebagai tokoh pendidikan, politisi, hingga diplomat pionir seakan lenyap ditelan bumi. Karena itu, perlu ditulis sehingga bangsa ini dapat mengingat perjuangan beliau dalam membela bangsanya.

“Banyak pemikiran dan perjuangan beliau yang terlupakan selama ini, padahal beliau adalah tokoh pergerakan dan tokoh kebangsaan Indonesia. Bahkan, akhir hayat beliau sebagai diplomat pionir untuk negara di Timur Tengah diserahkan untuk bangsanya yang baru merdeka. Kami masyarakat Pariaman khususnya dan Sumbar umumnya berharap tim penulisan sejarah jangan lagi melupakannya,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR Evita Nursanty yang juga tokoh masyarakat asal Sumbar, Selasa (24/6/2025).

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |