10 Profesi Paling Banyak Kena PHK di Indonesia Sepanjang 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi ekonomi global sedang tidak baik-baik saja. Kondisi ini berdampak pada sektor tenaga kerja yang ditandai dengan banyaknya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di berbagai sektor bisnis.

Jumlah PHK di Indonesia per Mei 2025 mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat total angka PHK mencapai 26.455 orang.

Angka PHK paling tinggi tercatat di wilayah Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Riau. Kemnaker membeberkan beberapa alasan di balik maraknya PHK di Tanah Air, termasuk transformasi teknologi dan digitalisasi.

Laporan Jobstreet yang berjudul 'Hiring, Compensation, and Benefits 2025' mengungkap ada 42% perusahaan yang terpaksa melakukan pengurangan jumlah karyawan. Pengurangan tenaga kerja ini dilakukan melalui pemutusan hubungan kerja (PHK) atau tidak mengganti posisi karyawan yang sudah pensiun.

"Karyawan tetap penuh waktu menyumbang porsi terbesar dari karyawan yang diberhentikan pada tahun 2024, yaitu sebesar 27%, diikuti oleh karyawan paruh waktu, kontrak, dan temporer," demikian laporan Jobstreet.

10 Pekerjaan yang Paling Banyak Dipangkas Perusahaan Sepanjang 2024 menurut laporan Jobstreet:

1. Admin dan SDM (29%)

2. Management (22%)

3. Akuntansi (16%)

4. Marketing/Branding (15%)

5. Manufaktur (14%)

6. Sales/Business Development (12%)

7. Corporate Sales/Business Development (11%)

8. Information Technology/IT (10%)

9. Engineering (10%)

10. Legal/Compliance (8%)

Alasan banyak PHK

Ada enam alasan utama mengapa banyak perusahaan melakukan PHK:

1. Ingin mengurangi biaya operasional
2. Perkiraan kondisi ekonomi yang semakin memburuk
3. Menerapkan model kepegawaian yang lebih fleksibel (misalnya menggunakan lebih banyak staf paruh waktu/sementara)
4. Restrukturisasi
5. Otomatisasi pekerjaan tertentu dengan teknologi
6. Penggunaan tenaga outsourcing

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]