Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia mendingin usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa perang antara Iran dan Israel telah usai.
Berdasarkan data Refiniitv pada perdagangan Selasa (24/6/2025) hingga pukul 14.00 WIB harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) tercatat di US$65,74 per barel atau telah turun 16% dari harga tertinggi di masa perang di US$78 per barel pada perdagangan kemarin (23/6/2025).
Begitu juga dengan minyak mentah acuan Brent yang tercatat di US$68,75 per barel atau ambruk 14% dari harga tertinggi yang tercatat di masa perang kemarin di US$80,29 per barel.
Harga minyak jatuh dipicu oleh panggung geopolitik: mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa Iran dan Israel telah menyepakati gencatan senjata total, memupus kekhawatiran pasar akan gangguan pasokan dari kawasan Timur Tengah.
Dalam pengumuman resminya, Trump menyebut bahwa kesepakatan damai akan berlangsung bertahap: dimulai oleh Iran, disusul oleh Israel 12 jam kemudian.
Jika tidak ada pelanggaran, konflik dua negara ini yang telah berlangsung selama 12 hari akan resmi berakhir dalam waktu 24 jam. Kabar ini langsung menyulut aksi lepas posisi oleh pelaku pasar, mengingat Iran merupakan produsen minyak terbesar ketiga di OPEC. Meredanya ketegangan berarti Iran bisa kembali menyalurkan ekspornya tanpa hambatan.
"Risk premium yang sempat membuat harga melonjak pekan lalu kini benar-benar menguap," ujar Tony Sycamore, analis dari IG Group. Pasar minyak sempat rally hingga level tertinggi lima bulan pada akhir pekan lalu, ketika serangan udara AS menghantam fasilitas nuklir Iran, memicu kekhawatiran akan perluasan konflik.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Dunia Turun, Jelang OPEC+ dan Sinyal Trump