Bukan Iran-Israel, Serangan Drone Hantam Pangkalan Militer Negara Arab

7 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Irak mengumumkan penyelidikan atas serangan drone bunuh diri terhadap sistem radar di dua pangkalan militer yang terjadi pada Selasa (24/6/2025) dini hari. Serangan ini memperparah kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan kawasan di tengah perang Israel dan Iran.

Juru bicara militer perdana menteri Irak, Sabah al-Numan, menyebut serangan tersebut sebagai "pengecut dan pengkhianatan." Dalam pernyataan resminya, ia mengatakan bahwa "beberapa drone kecil jenis bunuh diri menargetkan sejumlah lokasi dan pangkalan militer Irak."

Dua fasilitas militer utama yang terdampak parah adalah Pangkalan Taji, yang terletak di utara Baghdad, serta Pangkalan Imam Ali di Provinsi Dhi Qar, Irak selatan.

"Serangan ini menyebabkan kerusakan berat pada sistem radar di kedua lokasi," ujar al-Numan, dilansir AFP.

Lebih lanjut, al-Numan mengungkapkan bahwa pasukan Irak juga berhasil menggagalkan serangan lain terhadap empat lokasi militer tambahan. Drone-drone tersebut berhasil dijatuhkan "sebelum mencapai target yang dimaksud."

Sebagai respons terhadap insiden tersebut, Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani memerintahkan pembentukan komite tingkat tinggi untuk menyelidiki dan mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini.

Sumber keamanan yang berbicara kepada AFP tanpa ingin disebutkan namanya menyebut bahwa serangan pertama menghantam sistem radar di Pangkalan Taji. Beberapa jam kemudian, radar di Pangkalan Udara Imam Ali di Dhi Qar juga dihantam oleh drone lain.

Sebuah drone tambahan juga jatuh di Distrik Radwaniya, sekitar 10 kilometer barat dari Bandara Internasional Baghdad, di mana pasukan AS dikerahkan sebagai bagian dari koalisi anti-jihad global.

Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pemerintah Irak juga belum secara resmi mengungkap siapa pelaku yang diduga terlibat. Ketidakjelasan ini memicu spekulasi luas di kalangan analis dan sumber-sumber keamanan.

Sumber yang dekat dengan kelompok faksi bersenjata Irak yang didukung Iran, yang sebelumnya dikenal pernah menyerang pangkalan militer yang menampung pasukan AS, membantah keterlibatan mereka.

"Tentu saja kami tidak ada sangkut pautnya dengan serangan drone ini," ujar sumber tersebut kepada AFP.

Namun, seorang sumber lain dari faksi yang sama justru mengatakan bahwa serangan ini mungkin berasal dari Amerika Serikat atau Israel. "Bisa jadi mereka yang melakukannya," kata sumber tersebut, tanpa memberikan bukti.

Sementara itu, seorang pejabat keamanan senior Irak mengakui bahwa pihaknya belum dapat menentukan apakah drone diluncurkan dari dalam atau luar negeri.

"Kami belum tahu apakah drone-drone itu berasal dari wilayah Irak sendiri atau dikirim dari luar," ujarnya.

Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal ke fasilitas militer AS di Qatar sebagai balasan atas pengeboman Amerika Serikat terhadap situs nuklir Iran. Tak lama setelahnya, Israel menyatakan menerima proposal gencatan senjata dari Presiden AS Donald Trump yang hingga saat ini masih belum jelas implementasinya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Zelensky Ngamuk, 70 Drone Ukraina Bombardir Minyak Rusia

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |