Bojonegoro, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal menurunnya ekspor batu bara ke China dan India. Pada intinya, kedua negara tersebut mengerek produksi di dalam negerinya.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Tri Winarno menegaskan, Indonesia tak perlu panik dengan menurunnya ekspor batu bara ke China dan India. Yang terpenting, saat ini adalah mencari peluang untuk pasar baru.
"Kau coba liat dicek China sama India, dua negara itu produksinya naik, jadi poinnya semua negara mempertahankan inginnya, seperti yang Pak Prabowo sampaikan, semua negara ingin negaranya secure, jadi wajar-wajar di dunia global seperti itu kita ngga usah panik, tapi emang harus siap-siap, misalnya apakah ada potensi untuk Asean," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (26/6/2025).
Menurunnya ekspor batu bara RI ditengarai karena China dan India mengambil dari sumber negara lain seperti dari Rusia dan Mongolia, namun Tri membantahnya.
"Setahu saya tidak, bahwa ada ekspor dari sana iya emang ada, tapi Mongolia dari mana dia? Mongolia underground, apabila transportnya jauh dia kemakan dong harganya," sebut Tri.
Dikutip dari Reuters, dua negara pengimpor batu bara termal terbesar di dunia, China dan India, terus memangkas pembelian batu bara dari Indonesia. Mereka beralih ke jenis batu bara dengan kalori tinggi dari negara lain. Penurunan harga global telah membuat batu bara berkualitas lebih tinggi menjadi lebih kompetitif.
Data terbaru menunjukkan pembelian batu bara oleh China dan India dari Indonesia menurun lebih cepat dibandingkan penurunan keseluruhan impor batu bara termal mereka.
Kedua negara tersebut mulai beralih ke batu bara dengan nilai kalor (calorific value/CV) lebih tinggi, yang menghasilkan energi lebih banyak per ton.
"Batu bara berkalori tinggi memang lebih mahal, tetapi menghasilkan lebih banyak energi untuk setiap dolar yang dibelanjakan pada harga saat ini. Satu juta ton batu bara CV tinggi dapat menggantikan 1,2 hingga 1,5 juta ton batu bara dari Indonesia," kata Vasudev Pamnani, Direktur di perusahaan perdagangan batu bara berbasis di India, I-Energy Natural Resources, kepada Reuters.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
RI Tak Perlu Keluar dari Batu Bara Cs, Ini Alasannya