Bukan NATO! Putin Ungkap Bahaya Baru, Rusia Terancam 'Kiamat'

5 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Rusia pimpinan Presiden Vladimir Putin memberikan peringatan terbaru kepada warganya, Selasa (15/7/2025). Hal ini terkait kondisi demografi yang dialami oleh Negeri Beruang Putih itu.

Dalam diskusi kabinet, Menteri Tenaga Kerja dan Perlindungan Sosial Anton Kotyakov memperingatkan bahwa Rusia sedang memasuki periode transformasi mendalam di pasar tenaga kerjanya. Pada tahun 2030, Rusia akan membutuhkan setidaknya 2,4 juta pekerja tambahan.

Mengutip survei terhadap terhadap 260.000 pemberi kerja, Kotyakov mengatakan terdapat kekurangan tenaga kerja terampil. Ia mengaku bahwa rendahnya angka kelahiran dan populasi yang menua membuat adanya kelangkaan pekerja terutama di sektor konstruksi dan manufaktur.

"Pada awal dekade berikutnya, Rusia perlu melibatkan 10,9 juta orang dalam perekonomian, untuk menggantikan 10,1 juta orang yang akan pensiun dan mengisi 800.000 lapangan kerja tambahan," tambahnya.

Kekurangan tenaga kerja di Rusia dan penurunan angka kelahiran merupakan masalah jangka panjang bagi Kremlin. Kotyakov telah menyerukan reformasi pendidikan, bimbingan karier, magang, pelatihan, dan peningkatan daya tarik profesi kerah biru melalui gaji, kondisi kerja, dan prospek karier.

Pada rapat kabinet yang sama, Wakil Perdana Menteri Rusia Tatyana Golikova melaporkan proyek keluarga nasional Kremlin selama enam tahun ke depan, yang mencakup dukungan finansial bagi mereka yang memiliki keluarga besar serta orang tua baru.

Masalah ini juga telah disoroti Presiden Putin. Ia mengatakan pertumbuhan penduduk sebagai prioritas nasional menyusul penurunan angka kelahiran Rusia selama bertahun-tahun. 

Pakar demografi Rusia Igor Efremov mengatakan bahwa saat ini satu-satunya kebijakan pemerintah yang dapat mengurangi keparahan masalah ini adalah dengan menurunkan hambatan migrasi tenaga kerja asing. Namun, masih ada hambatan keamanan.

"Namun, kebijakan migrasi pemerintah saat ini semakin restriktif, karena migrasi tenaga kerja sering dianggap sebagai ancaman keamanan," tambahnya.

"Kekurangan tenaga kerja akibat masalah demografi merupakan karakteristik yang tak terelakkan dari struktur demografi penduduk Rusia, yang hanya sedikit yang dapat dilakukan dalam waktu dekat."


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Good Bye Perang Rusia-Ukraina, Trump Berunding dengan Putin

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |