Cara Cepat Atasi Hiportemia Saat Mendaki Gunung

8 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan, beberapa kasus kematian pendaki di gunung menjadi sorotan Terbaru, pendaki gunung asal Brasil Juliana Marins meninggal dunia di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Dari hasil autopsi, penyebab kematian Juliana adalah luka akibat benturan keras karena ia terjatuh.

Sebelumnya, dua pendaki wanita, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal dunia saat melakukan pendakian di Puncak Cartenz (Carstensz Pyramid) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Keduanya meninggal dunia karena hipotermia akibat cuaca ekstrem dan terlalu lama berada di puncak gunung. Hipotermia, memang menjadi sebuah momok bagi para pendaki. 

Hipotermia adalah kondisi kedinginan ekstrem hingga menyebabkan tubuh tidak lagi mampu memproduksi cukup panas untuk menghangatkan diri. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, organ-organ di dalam tubuh akan mengalami kerusakan dan bisa menyebabkan kematian.

Mengutip SehatQ, Jumat (27/6/2025), seseorang dikatakan mengalami hipotermia ketika suhu tubuhnya berada di bawah 35 derajat celcius. Kondisi kedinginan ekstrem ini kerap dialami pendaki gunung yang tidak memiliki cukup 'alat tempur' untuk menghangatkan diri.

Cara mengatasi hipotermia

Berikut cara mengatasi hipotermia sebagai pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan jika menemukan orang yang mengalami penurunan suhu tubuh ekstrem:

  • Pindahkan orang tersebut dari tempat dingin ke tempat yang lebih hangat dan kering.
  • Buka pakaian yang basah, robek bila perlu. Bila memungkinkan ganti baju dengan pakaian yang hangat.
  • Bungkus badannya dengan selimut hingga kepala dengan hanya menyisakan bagian wajah yang terbuka.
  • Kontak kulit ke kulit (skin to skin) juga dapat dilakukan. Caranya, buka baju Anda kemudian bungkus diri Anda bersama pasien hipotermia dengan menggunakan selimut. Ini dilakukan untuk mentransfer panas tubuh Anda ke pasien hipotermia.
  • Bila masih sadar, berikan minum hangat pada pasien hipotermia untuk menghangatkan tubuh. Namun, jangan minuman yang mengandung alkohol atau kafein.
  • Bila penderita hipotermia tidak sadarkan diri, lakukan prosedur CPR (cardiopulmonary resuscitation) sampai nadi kembali teraba atau hingga tenaga medis datang.
  • Jika korban sudah sadar, berilah minuman hangat sesegera mungkin

Cara mengatasi hipotermia di atas seharusnya mulai menunjukkan hasil dalam beberapa menit. Jika pasien hipotermia sudah berhenti gemetar dan bisa tersenyum, berarti ia sudah mulai pulih. Sebaliknya, kalau ia sudah tidak gemetar, tapi belum bisa tersenyum, bisa jadi kondisinya justru makin parah.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |