Daftar Pangkalan Militer AS di Timur Tengah, Benteng di Pusat Konflik

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pangkalan militer milik Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah menjadi sorotan publik setelah perang Israel vs Iran memanas.

Sorotan makin tajam setelah Iran melakukan serangan rudal terhadap Pangkalan Udara Al Udeid, markas militer AS di Qatar pada Senin (23/6/2025). Banyak spekulasi terkait pangkalan militer lain menjadi target serangan Iran selanjutnya, mengingat kekuatan militer Paman Sam yang menempati banyak lokasi di penjuru Jazirah Arab.

AS memiliki delapan pangkalan permanen, yaitu di Bahrain, Mesir, Irak, Yordania, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.  Terdapat juga pangkalan militer lain di luar negara tersebut. Sekitar 45.000-50.000 tentara AS ditempatkan secara permanen atau semi-permanen di wilayah Timur Tengah (tidak termasuk kapal induk dan pasukan rotasi cepat di kapal AL AS).

Pangkalan Udara AS Al Udeid Air Base di Qatar. (Instagram/aludeidairbase)Foto: Pangkalan Udara AS Al Udeid Air Base di Qatar. (Instagram/aludeidairbase)
Pangkalan Udara AS Al Udeid Air Base di Qatar. (Instagram/aludeidairbase)

Puluhan ribu tentara AS ini menjaga benteng kepentingan AS di Timur Tengah yang selama ini kerap menjadi pusat konflik ketegangan geopolitik dunia. Berikut adalah 12 negara yang menjadi pilihan AS untuk menempatkan pasukan militernya:

1. Bahrain

Naval Support Activity Bahrain (NSA Bahrain) adalah markas Komando Angkatan Laut AS di yang berlokasi di Kerajaan Bahrain, tepatnya di kawasan Pelabuhan Mina Salman yang mencakup pelabuhan air dalam yang mampu menampung kapal militer AS berukuran besar, termasuk yang terlibat dalam operasi penanggulangan ranjau.

Terdapat juga Pangkalan Udara Shaikh Isa yang mampu menampung pesawat F-16, F/A-18, dan P-3 Landasan pacu sepanjang 12.467 kaki. Pangkalan Udara Muharraq milik angkatan laut yang merupakan bagian dari Bandara Internasional Bahrain.

Peta pangkalan militer AS di Timur TengahFoto: Reuters
Peta pangkalan militer AS di Timur Tengah

2.Irak

AS memiliki sejumlah pangkalan militer di Irak, termasuk dua pangkalan udara, yaitu Al-Harir dan Al Asad, serta puluhan kamp dan pos penjagaan. Pada puncak pendudukan AS di negara tersebut dari 2003 hingga 2011, dilaporkan ada 170.000 personel AS yang ditempatkan di 505 pangkalan di seluruh negeri.

Pangkalan Udara Erbil yang terletak di Wilayah Kurdistan yang semi-otonom di utara Irak, berfungsi sebagai pusat bagi pasukan AS dan koalisi yang melakukan latihan tempur dan simulasi pertempuran.

3. Arab Saudi

Pasukan militer AS di Arab Saudi yang berjumlah 2.321 pada tahun 2024 menyediakan kemampuan pertahanan udara dan rudal, serta mendukung operasi pesawat militer AS.

Pangkalan Udara Pangeran Sultan merupakan situs utama yang pernah menjadi markas besar kehadiran AS selama perang di Irak, dan dari sana Angkatan Udara AS masih beroperasi.

Serangan terhadap Kedutaan Besar AS mengekspos pelebaran kesenjangan AS-Irak terhadap Iran. ( (AP Photo/Nasser Nasser)Foto: Serangan terhadap Kedutaan Besar AS mengekspos pelebaran kesenjangan AS-Irak terhadap Iran. ( (AP Photo/Nasser Nasser)
Serangan terhadap Kedutaan Besar AS mengekspos pelebaran kesenjangan AS-Irak terhadap Iran. ( (AP Photo/Nasser Nasser)

Sebagian di antaranya ditempatkan sekitar 60 kilometer selatan Riyadh, di Pangkalan Udara Pangeran Sultan, yang mendukung aset pertahanan udara Angkatan Darat AS termasuk baterai rudal Patriot dan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).

4. Kuwait

Terdapat tiga kamp udara militer milik AS di Kuwait, yang pertama Kamp Arifan berfungsi sebagai markas besar AS di Kuwait, dibangun oleh pemerintah Kuwait dengan biaya US$ 200 juta untuk menggantikan struktur pangkalan sementara yang digunakan sejak Perang Teluk.

Kedua, ada Kamp Buehring yang dilengkapi dengan radar pendaratan presisi, memungkinkan pendaratan dalam kondisi visibilitas rendah. Landasan pacu sepanjang 5.215 kaki.

5. Qatar

Menurut laporan Reuters, Pangkalan Udara Al Udeid milik Amerika di Qatar merupakan pangkalan udara terbesar di kawasan tersebu.

Pangkalan ini menampung komponen Komando Pusat (Centcom), serta unsur-unsur angkatan udara dan pasukan operasi khusus AS di Timur Tengah.

Pangkalan ini dibangun pada tahun 1996 dengan biaya $1 miliar sebelum Qatar memiliki angkatan udara, dan total $4 miliar untuk mendanai pangkalan tersebut sejak saat itu. Qatar saat ini sedang memperluas pangkalan tersebut dengan 200 unit perumahan tambahan.

6. Arab Saudi

Pangkalan Udara Pangeran Sultan di Arab Saudi merupakan situs utama yang menampung kehadiran besar AS selama perang di Irak, dan dari sana Angkatan Udara AS masih beroperasi. M

eskipun begitu, Amerika Serikat menarik sebagian besar pasukannya pada tahun 2003, karena invasi Irak menghilangkan kebutuhan akan kehadiran pasukan di Arab Saudi.

Seorang tentara Rusia berpatroli terhadap konvoi militer di pinggir jalan karena kerusakan mesin di salah satu kendaraan saat mereka melakukan perjalanan melalui pangkalan udara Hmeimim di wilayah pesisir Latakia, Suriah, 14 Desember 2024. (REUTERS/Umit Bektas)Foto: Seorang tentara Rusia berpatroli terhadap konvoi militer di pinggir jalan karena kerusakan mesin di salah satu kendaraan saat mereka melakukan perjalanan melalui pangkalan udara Hmeimim di wilayah pesisir Latakia, Suriah, 14 Desember 2024. (REUTERS/Umit Bektas)
Seorang tentara Rusia berpatroli terhadap konvoi militer di pinggir jalan karena kerusakan mesin di salah satu kendaraan saat mereka melakukan perjalanan melalui pangkalan udara Hmeimim di wilayah pesisir Latakia, Suriah, 14 Desember 2024. (REUTERS/Umit Bektas)

7. Uni Emirat Arab

Amerika Serikat menempatkan sekitar 5.000 personel di Uni Emirat Arab (UEA) berdasarkan perjanjian kerja sama pertahanan. Pangkalan Udara Al-Dhafra milik AS memiliki dua landasan pacu sepanjang 12.012 kaki.

Dari sisi laut, terdapat Pelabuhan Jebel Ali yang mampu menampung kapal induk Angkatan Laut AS. Selain itu terdapat Pangkalan Angkatan Laut Fujairah yang terletak di luar Teluk Persia, sebelum lokasi kapal-kapal menyeberangi Selat Hormuz, sehingga dapat menjadi hubungan logistik "daratan" ke Jebel Ali jika Selat Hormuz ditutup.

In this Aug. 31, 2021, photo provided by the U.S. Air Force, soldiers, assigned to the 82nd Airborne Division, deplane a U.S. Air Force C-17 Globemaster III aircraft after touching down at Ali Al Saleem Air Base, Kuwait. (Senior Airman Taylor Crul/U.S. Air Force via AP)Foto: Sejumlah pasukan Militer Amerika Serikat menuruni pesawat C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS setelah mendarat di Pangkalan Udara Ali Al Saleem, Kuwait, Selasa (31/8/2021). (Senior Airman Taylor Crul/U.S. Air Force via AP)
In this Aug. 31, 2021, photo provided by the U.S. Air Force, soldiers, assigned to the 82nd Airborne Division, deplane a U.S. Air Force C-17 Globemaster III aircraft after touching down at Ali Al Saleem Air Base, Kuwait. (Senior Airman Taylor Crul/U.S. Air Force via AP)

8. Mesir

AS tidak memiliki pangkalan tempur utama di Negeri Piramida, tetapi terdapat sejumlah fasilitas militer yang ditempatkan di negara tersebut.

Unit Penelitian Medis Angkatan Laut Tiga berbasis di Kairo, yaitu Naval Medical Research Unit Three (NAMRU-3) yang melakukan penelitian tentang penyakit menular dan pencegahan, NAMRU-3 juga menjadi tuan rumah laboratorium terbesar Departemen Pertahanan di luar negeri.

9. Yordania

Pangkalan Udara Muwaffaq Salti di Yordania dialokasikan $143 juta untuk peningkatan dan perluasan pada tahun 2018. Pangkalan ini menjadi tuan rumah mitra militer termasuk Jerman, Belanda, dan Belgia, dengan dua landasan pacu sepanjang hampir 10.000 kaki.

Terletak di daerah Azraq, Pangkalan Udara Muwaffaq al Salti menjadi tuan rumah bagi Skadron Udara Ekspedisi ke-332 Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) di Timur Tengah, yang melaksanakan misi di seluruh wilayah Levant, menurut laporan tahun 2024 di Perpustakaan Kongres.

10. Oman

Oman digunakan sebagai lokasi pendaratan dan pengisian bahan bakar pesawat tempur AS, serta memberikan izin lebih dari 80 kunjungan pelabuhan kapal perang Amerika Serikat setiap tahunnya. Oman lebih berperan sebagai titik logistik dan transit penting bagi operasi militer AS di kawasan tersebut.

U.S. Soldiers clear rubble from a site of Iranian bombing at Ain al-Asad air base in Anbar, Iraq, Monday, Jan. 13, 2020. Ain al-Asad air base was struck by a barrage of Iranian missiles on Wednesday, in retaliation for the U.S. drone strike that killed atop Iranian commander, Gen. Qassem Soleimani, whose killing raised fears of a wider war in the Middle East. (AP Photo/Ali Abdul Hassan)Foto: Pangkalan militer AS Ain al-Asad di Irak jadi sasaran rudal Garda Revolusi Iran. Aksi itu dilakukan sebagai balasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani. (AP Photo/Ali Abdul Hassan)
U.S. Soldiers clear rubble from a site of Iranian bombing at Ain al-Asad air base in Anbar, Iraq, Monday, Jan. 13, 2020. Ain al-Asad air base was struck by a barrage of Iranian missiles on Wednesday, in retaliation for the U.S. drone strike that killed atop Iranian commander, Gen. Qassem Soleimani, whose killing raised fears of a wider war in the Middle East. (AP Photo/Ali Abdul Hassan)

Selama tahap awal Operasi Enduring Freedom di Afghanistan (pada akhir 2001), AS sangat bergantung pada pangkalan udara Oman. Namun, dalam tahun-tahun berikutnya, kehadiran AS di Oman berkurang secara signifikan.

11. Israel

Amerika Serikat telah lama menjalin hubungan keamanan dengan Israel, dan dalam beberapa tahun terakhir telah bermitra untuk mengembangkan sistem seperti sistem pertahanan udara Iron Dome. Penempatan pasukan AS di Israel bersifat kecil dan bertujuan untuk mendukung pemasangan sistem pertahanan rudal balistik.

Pusat Radar Dimona di Israel dilengkapi dengan Sistem Radar AN/TPY-2, jenis radar X-Band ang digunakan untuk mendeteksi rudal balistik yang berpotensi datang dari Iran. Terdapat juga Pangkalan Udara Mashabim yang menampung 40 prajurit yang bertugas dalam misi pertahanan rudal.

12. Suriah

Di Suriah, terdapat Pangkalan Al Tanf Garrison milik AS di bagian selatan Suriah, dekat perbatasan Irak dan Yordania.

AS menempatkan pasukan sebagai bagian dari koalisi internasional melawan ISIS. Jumlah pasukan AS di Suriah telah dikurangi menjadi kurang dari 1.000 pada April 2025. Pangkalan militer AS di Suriah telah lama ada, meski hubungan sempat tegang dengan pemerintah setempat. Pada Mei 2025, AS dan Suriah mulai menormalisasi hubungan setelah pengumuman pencabutan sanksi oleh AS.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(mae/mae)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |