Jakarta, CNBC Indonesia - Keindahan Gunung Rinjani menarik pendaki dari penjuru dunia. Namun, gunung tersebut juga menyimpan jejak kecelakaan pendakian yang panjang.
Terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Gunung Rinjani adalah gunung tertinggi ketiga di Indonesia dengan ketinggian 3.762 mdpl.
Gunung ini terkenal dengan pemandangannya yang memukau, terdiri dari padang rumput yang luas dan hutan tropis yang asri. Gunung Rinjani merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang mencakup area seluas sekitar 41.330 hektar.
Dengan keindahannya itu pula, Rinjani menarik pendaki dari berbagai penjuru dunia.
Foto: Taman Nasional Gunung Rinjani. (Dok. rinjaninationalpark)
Taman Nasional Gunung Rinjani. (Dok. rinjaninationalpark)
Data Dinas Pariwisata NTB menyebut jumlah kunjungan destinasi wisata Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) pada 2024 mencapai 177.321 orang atau naik sekitar 40% dibandingkan 2023.
Sebagian besar pengunjung merupakan wisatawan Nusantara, dengan persentase 73,96% atau 131.138 orang. Sisanya dari mancanegara sebanyak 26,04% atau 46.183 orang. Dari total pengunjung ke TNGR, sebanyak 89.426 orang di antaranya tidak melakukan pendakian ke Gunung Rinjani. Sisanya yakni 87.895 melakukan pendakian.
Kerap Terjadi Kecelakaan
Medan pendakian Gunung Rinjani memiliki beberapa jalur pendakian resmi. Masing-masing jalur menawarkan keindahan alam dan tantangan tersendiri. Berikut jalur-jalur pendakian utama Gunung Rinjani:
1. Jalur Sembalun (Lombok Timur) merupakan jalur paling populer dan banyak digunakan.
- Ketinggian awal: ± 1.100 mdpl
- Cocok untuk: Akses tercepat ke puncak Rinjani
- Durasi pendakian: ± 2 hari 1 malam (minimal)
- Rute:
Pos 1 → Pos 2 → Pos 3 → Plawangan Sembalun (basecamp ke puncak) → Puncak Rinjani - Ciri khas:
- Jalur savana terbuka, panas, namun memanjakan mata
- Tanjakan "Bukit Penyesalan" menuju Plawangan Sembalun
- Sunrise dari puncak sangat ikonik
Foto: Gunung Rinjani. (Dok. Detikcom/Ahmad Viqi)
Gunung Rinjani. (Dok. Detikcom/Ahmad Viqi)
2. Jalur Senaru (Lombok Utara) merupakan jalur klasik dan tertua.
- Ketinggian awal: ± 600 mdpl
- Cocok untuk: Menikmati hutan tropis dan panorama Danau Segara Anak
- Durasi pendakian: ± 3 hari 2 malam
- Rute:
Pos 1 → Pos 2 → Pos 3 → Plawangan Senaru → Danau Segara Anak - Ciri khas:
- Jalur hutan yang sejuk dan rindang
- Cocok bagi yang ingin camping di danau
- Perjalanan lebih berat jika ke puncak (karena harus mutar via Sembalun)
3. Jalur Aik Berik (Lombok Tengah) merupakan jalur alternatif yang lebih alami dan jarang dilalui.
- Ketinggian awal: ± 650 mdpl
- Cocok untuk: Pendaki berpengalaman, menyukai trek sepi
- Durasi pendakian: ± 4 hari 3 malam
- Rute:
Aik Berik → Air Terjun → Plawangan Batu Belah → Danau Segara Anak - Ciri khas:
- Jalur hutan lebat, sungai, dan air terjun
- Jalur teknikal dan belum banyak fasilitas
- Tidak langsung menuju puncak Rinjani
4. Jalur Timbanuh (Lombok Timur) merupakan jalur yang dibuka kembali sebagai jalur alternatif.
- Ketinggian awal: ± 800 mdpl
- Durasi: ± 3-4 hari
- Ciri khas:
- Hutan lebat dan alami
- Langsung ke puncak, lalu turun ke Danau
- Kurang populer, cocok untuk pendaki yang mencari tantangan
Dengan jalur penuh tantangan dan tinggi, banyak pendaki yang kemudian mengalami kecelakaan, dari jatuh hingga tewas,
Salah satu kecelakaan paling tragis dalam jejak panjang insiden di Gunung Rinjani terjadi pada 2007.
Tujuh pelajar tewas saat mendaki pada 12 Maret 2007. Korban diduga meninggal dunia karena kedinginan akibat badai dan kehabisan bahan makanan, pendaki tersebut tidak membawa perlengkapan mendaki yang memadai.
Korban tewas terbaru adalah warga negara Brasil bernama Juliana Marins. Dia tewas setelah diduga jatuh terperosok ke kedalaman 600 meter.
Marins adalah satu dari puluhan korban tewas saat mendaki Gunung Rinjani. Berikut jejak kecelakaan di Gunung Rinjani.
(mae/mae)