Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina terus berupaya memperkuat perannya sebagai penyedia energi transisi. Dengan begitu, PGN memiliki inisiatif yang dapat mempercepat target dekarbonisasi.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari menjelaskan, dalam rencana jangka panjang PGN terkait dekarbonisasi, tidak hanya ditargetkan pada penggunaan gas bumi di sektor industri dan komersial, tetapi juga pada sektor rumah tangga melalui penggunaan jaringan gas untuk rumah tangga atau Jargas, yang ditekankan PGN sebagai titik strategis untuk memberikan dampak langsung terhadap lingkungan maupun masyarakat.
"Dengan asumsi jumlah pelanggan Jargas mencapai 1 juta sambungan, kami memperkirakan potensi penurunan emisi karbon dapat mencapai hingga 398.000 ton CO₂ pada tahun 2034. Capaian ini tentunya mendukung upaya dekarbonisasi nasional dan berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (23/7/2025).
Selain itu, Rosa bilang, dengan menggunakan jaringan pipa gas secara nasional, PGN dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari rantai pasok sumber energi fosil lainnya yang banyak digunakan oleh masyarakat. Seperti diketahui, rumah tangga di Indonesia umumnya menggunakan LPG atau kerosin. Keduanya memiliki kandungan emisi yang lebih tinggi dibandingkan gas bumi dan memerlukan moda transportasi darat atau laut yang berbahan bakar minyak untuk distribusi, yang juga berkontribusi terhadap emisi karbon.
Sebagai pengingat, Jargas menggunakan gas bumi yang secara alami menghasilkan emisi karbon lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya. Alhasil, penggunaan gas bumi secara masif di masyarakat melalui jaringan pipa Jargas dapat mengurangi emisi karbon, baik dari sisi sumber energi maupun dari rantai pasoknya.
"Melalui program Jargas, PGN dapat secara signifikan berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon yang sejalan dengan inisiatif dekarbonisasi yang dijalankan oleh Holding Migas Pertamina," terang dia.
Di sektor transportasi, lanjut dia, PGN juga mengelola sistem pengisian ulang CNG untuk mengembangkan penggunaan bahan bakar gas (BBG) pada kendaraan. Tentunya, BBG dapat menjadi bagian dari ekosistem pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar kendaraan yang lebih bersih dan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Selain itu, proyek bisnis low carbon yang sedang dalam pengembangan adalah injeksi Biomethane ke jaringan pipa gas bumi sebagai bagian dari strategi transisi energi bersih. Inisiatif ini diperkirakan memiliki potensi untuk mengurangi emisi karbon setidaknya 150.000 ton CO₂ per tahun, sehingga akan memperkuat komitmen PGN dalam mendukung upaya dekarbonisasi pemerintah.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target, Capai 146 Ribu Metrik Ton CO2