Kunci Sukses Vale Bisa Bertahan 50 Tahun Lebih Berbisnis Tambang di RI

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia (Persero)Tbk (INCO) sukses bertahan di industri tambang RI selama lebih dari 50 tahun. Pada tahun 2025 ini Vale akan memasuki usia ke-57 tahun berbisnis di Indonesia.

Plt Presiden Direktur Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, dalam menjaga kesuksesan bisnisnya, Vale tidak hanya melihat dari segi keuntungan saja, melainkan juga fokus pada sisi Sumber Daya Manusia (SDM), masyarakat dan lingkungan.

Menurutnya, Vale sebagai perusahaan dengan kegiatan usaha penambangan merupakan bisnis dengan orientasi jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk turut memperhatikan kepentingan dan manfaatnya bagi masyarakat, perkembangan teknologi, dan menjaga lingkungan.

"Jadi, cara kita kemudian bertahan dan bahkan bertumbuh selama lebih dari 50 tahun adalah dengan cara juga bagaimana kita memperhatikan masyarakat, digital kami dan juga terlebih lagi lingkungan kami. Jadi, selain profit, tentu saja ada people dan ada planet. Jadi, ketiga hal ini harus berjalan beriringan antara profit, people, dan planet. Tidak boleh ada satu yang kemudian ketinggalan," tuturnya kepada CNBC Indonesia di Sorowako, Sulawesi Selatan, dikutip Kamis (19/6/2025).

Pria yang akrab disapa Anto ini memandang, kepentingan masyarakat dan lingkungan sangat berpengaruh pada kepercayaan sosial, hukum, dan administrasi untuk perusahaan dalam beroperasi.

Terlebih, lanjutnya, Vale telah mendapatkan perpanjangan izin operasional pertambangan berupa Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pada tahun lalu, tepatnya 13 Mei 2024. Vale mendapatkan perpanjangan IUPK hingga 28 Desember 2035, 10 tahun tambahan dari Kontrak Karya (KK) perusahaan yang seharusnya berakhir pada 28 Desember 2025.

Sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam IUPK, IUPK berlaku selama sisa jangka waktu Kontrak Karya (28 Desember 2025), serta perpanjangan pertama selama 10 tahun (sampai dengan 28 Desember 2035). IUPK dapat diperpanjang lebih lanjut (setiap perpanjangan untuk jangka waktu 10 tahun) sesuai ketentuan yang berlaku.

"PT Vale baru saja mendapatkan perpanjangan lisensi atau izin operasi di tahun lalu. Dan salah satu alasan kenapa kemudian kami mendapatkan izin operasi itu adalah bahwa Pemerintah Republik Indonesia masih melihat PT Vale itu sangat berkomitmen. Bahkan, menunjukkan kinerja yang sangat baik di dalam tanggung jawab sosial dan juga tanggung jawab lingkungan," jelasnya.

Dari sisi lingkungan, Vale berkomitmen untuk membuktikan bahwa bisnisnya akan mengikuti standar tambang nikel kelas dunia.

Anto mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah seperti rehabilitasi hingga mendapatkan sertifikat Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) 50.

"Bagi saya pribadi dan saya yakin juga buat perusahaan, sustainability atau keberlanjutan itu adalah behavior. Jadi bukan hanya apa yang tertera di atas kertas, tapi apa yang kemudian kami lakukan di lapangan," ucapnya

Dalam mengejar target standardisasi tambang dunia, selain transparansi laporan keberlanjutan lingkungan untuk mendapat kepercayaan publik dan mendapatkan rating ESG dengan skor 29,4, Vale juga suka rela mendapatkan sertifikasi IRMA 50.

"Itu adalah salah satu yang mungkin paling bagus di Indonesia. Kami setara dengan pemain global lainnya," ujarnya.

Menurutnya, sertifikasi IRMA 50 menjadi salah satu standardisasi yang paling ketat dan sulit diperoleh. Hal itu dapat menjadi bukti bahwa perseroan berkomitmen dalam melaksanakan tanggung jawab lingkungan yang berkelanjutan.

Sebagai informasi, Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) atau Inisiatif untuk Jaminan Pertambangan yang Bertanggung Jawab merupakan lembaga independen yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan di sektor pertambangan global, baik dari sisi pelaku usaha, lembaga keuangan, komunitas masyarakat, organisasi non pemerintah, organisasi pekerja, serta konsumen dari produk pertambangan.

IRMA merupakan lembaga yang melakukan penilaian independen untuk pertambangan yang lebih bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Saat ini sebanyak 101 perusahaan tambang di 36 negara telah terlibat dalam proses audit IRMA, berbasis praktik pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Standar penilaian IRMA terdiri dari empat pilar utama, yang terbagi dalam 26 bab dan didetailkan ke dalam lebih dari 400 indikator, termasuk hak asasi manusia, kualitas udara dan air, kesehatan dan keselamatan kerja, keamanan finansial, serta kontribusi dan investasi masyarakat.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Vale Raih Anugerah Proper Emas & Green Leadership Madya

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |