Momen Trump Dipanggil "Daddy" oleh Bos NATO karena Israel-Iran

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte memanggil Presiden Donald Trump "Daddy" saat keduanya mengadakan pertemuan di tengah konferensi NATO, di Den Haag, Belanda. Ini menanggapi penggunaan kata-kata umpatan oleh presiden Paman Sam tersebut ketika ia menuduh Iran dan Israel melanggar perjanjian gencatan senjata.

Rabu dini hari selama pertemuan bilateral antara keduanya, Trump menyamakan negara Israel dan Iran dengan "dua anak di halaman sekolah" yang terlibat "pertengkaran hebat". Inilah yang akhirnya membuat Rute bereaksi.

"Anda tahu, mereka bertarung seperti neraka," kata Trump.

"Anda tidak bisa menghentikan mereka. Biarkan mereka bertarung sekitar dua-tiga menit, lalu mudah untuk menghentikan mereka," lanjutnya.

Presiden AS Donald Trump dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte berbicara selama pertemuan puncak NATO di Den Haag, Belanda, 25 Juni 2025. (REUTERS/Toby Melville)Foto: Presiden AS Donald Trump dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte berbicara selama pertemuan puncak NATO di Den Haag, Belanda, 25 Juni 2025. (REUTERS/Toby Melville)

Hal ini kemudian ditanggapi Rutte dengan mengangkat alis. Ia pun kemudian menyela Trump.

"Daddy (Ayah) terkadang harus menggunakan bahasa yang kuat untuk membuat mereka berhenti," ujarnya.

Ini pun disambut Trump lagi. Trump menyebut memang, penggunaan bahasa kuat harus dilakukan.

"Anda harus menggunakan bahasa yang kuat," Trump setuju.

"Sesekali Anda harus menggunakan kata tertentu," ujarnya.

Trump sendiri sebenarnya menerima julukan Rutte. Ia mengatakan selama dikonferensi pers berbeda, kata Daddy, yang ditunjukkan sekretaris jenderal itu bermaksud demikian dengan penuh kasih sayang.

Ketika ditanya apakah Trump memandang sekutu NATO-nya sebagai "anak-anaknya", ia pun menjawab, "Tidak, [Rutte hanya] menyukai saya".

"Saya rasa dia menyukai saya. Jika tidak, saya akan memberi tahu Anda. Saya akan kembali dan memukulnya dengan keras, oke? Dia melakukannya dengan penuh kasih sayang, 'Ayah, kamu Ayahku," ujar Trump lagi.

Rutte pun membela penggunaan kata itu dan terus memuji Trump. Ia menggambarkannya sebagai "teman baik" seraya menyebut bahasanya adalah masalah selera.

"Saya pikir dia pantas mendapatkan semua pujian," ujar Rutte lagi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Donald Trump Bikin 'Rusuh', Sekjen NATO Blak-blakan Bilang Begini

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |