Pertamina Cs Diminta Antisipasi Dampak Perang Iran-Israel

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengimbau kepada badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertamina dan perusahaan lainnya untuk segera mengantisipasi potensi dampak dari konflik di timur tengah.

Hal ini menyusul keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam perang Iran-Israel yang berujung pada penutupan Selat Hormuz.

Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman menjelaskan konflik ini dapat berdampak pada pasokan minyak global, termasuk ke Indonesia. Mengingat, sebagian impor BBM dan minyak mentah RI masih berasal dari kawasan Timur Tengah, terutama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang distribusinya melalui Selat Hormuz.

"Kita masih ada impor baik crude atau BBM dari timur tengah khususnya Saudi dan UEA yang berhubungan dengan Selat Hormuz. Jangan lupa produsen BBM di luar Timteng yang kita juga impor juga ada yang impor crude nya dari Timur Tengah, sehingga apabila ditutup, tentu ada dampak buat semua negara termasuk Indonesia baik langsung atau tidak langsung," ujar Saleh kepada CNBC Indonesia, Senin (23/6/2025).

Oleh sebab itu, ia pun meminta agar badan usaha penyedia BBM dalam negeri segera mengantisipasi semua kemungkinan dan melakukan langkah antisipasi dan mitigasi termasuk memperbanyak stok-stok BBM dalam negeri. Baik itu minyak mentah maupun BBM.

"Juga melakukan kerja sama dengan negara-negara di luar Timteng seperti Rusia dan Afrika untuk menjamin kontinuitas sumber-sumber impor," katanya.

Di sisi lain, BPH Migas juga mengimbau masyarakat untuk mulai berhemat dalam penggunaan BBM. Kemudian, pemerintah juga diharapkan turut mendorong kebijakan yang mendukung penggunaan transportasi publik dan pemberian insentif bagi masyarakat yang menggunakan transportasi publik.

"Masyarakat juga perlu diimbau untuk hemat dalam penggunaan BBM dan pemerintah memberikan kemudahan dan insentif untuk menggunakan transportasi publik," ujarnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) terus memantau perkembangan memanasnya ketegangan geopolitik global, menyusul keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik antara Iran dengan Israel. Sebab apabila selat Hormuz terganggu, hal ini akan berdampak pada pemenuhan impor minyak domestik.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa penutupan Selat Hormuz oleh Iran akan berdampak serius pada distribusi minyak mentah. Pasalnya, minyak yang dikirim melalui selat ini, setara dengan 20% pasokan minyak global.

"Jika nanti ada penutupan selat Hormuz, dimana 20 persen pelayaran minyak mentah global melalui selat tersebut tentu sedikit banyak akan berdampak pada distribusi minyak mentah dunia," kata Fadjar dalam keterangan tertulis, Senin (23/6/2025).

Adapun, guna mengantisipasi kondisi tersebut, Pertamina telah mengamankan operasional kapal yang biasanya melalui jalur tersebut. Salah satunya dengan mengalihkan rute kapal ke jalur aman antara lain melalui Oman dan India untuk menjaga keberlangsungan rantai pasok. "Secara umum pasokan kita masih terkendali," katanya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Iran Siap Tutup Selat Hormuz, Pasokan Minyak Global Terancam

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |