Riset Ungkap Kaitan Terlalu Banyak Tidur Picu Mati Muda, Ini Alasannya

13 hours ago 5
Jakarta -

Tidur menjadi salah satu cara untuk mengistirahatkan tubuh setelah seharian beraktivitas. Kurang tidur dapat berdampak buruk pada otak, jantung, dan kesehatan organ tubuh lainnya.

Namun, sebuah studi menemukan bahwa terlalu banyak tidur juga dapat berdampak buruk, bahkan meningkatkan risiko kematian. Tidur lebih dari sembilan jam bisa lebih buruk bagi kesehatan.

Selama tidur, terjadi proses fisiologis yang memungkinkan tubuh berfungsi secara efektif saat terjaga. Ini termasuk proses yang terlibat dalam pemulihan otot, konsolidasi memori, dan pengaturan emosi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sleep Health Foundation di Australia merekomendasikan orang dewasa untuk tidur 7-9 jam per malam. Beberapa orang secara alami memiliki waktu tidur yang pendek dan dapat beraktivitas dengan baik, meski tidur kurang dari tujuh jam.

Namun, bagi kebanyakan orang, kurang tidur dari tujuh jam per malam akan berdampak negatif. Ini mungkin bersifat jangka pendek, misalnya merasa lebih sedikit energi, suasana hati lebih buruk, merasa lebih stres, dan sulit berkonsentrasi di tempat kerja.

Dalam jangka panjang, tidak mendapatkan kualitas tidur yang cukup merupakan faktor risiko utama masalah kesehatan. Hal ini terkait dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke, gangguan metabolisme, yang termasuk diabetes tipe 2.

Selain itu, bisa berdampak pada kesehatan mental yang buruk, seperti depresi, kecemasan, kanker hingga kematian.

Lantas, Apa Alasan Terlalu Banyak Tidur Buruk untuk Kesehatan?

Dalam sebuah studi terbaru, para peneliti meninjau hasil dari 79 studi lain yang mengamati orang-orang setidaknya selama satu tahun. Mereka mengukur bagaimana durasi tidur mempengaruhi risiko kesehatan buruk atau kematian untuk melihat apakah tren itu berdampak pada banyak orang.

Mereka menemukan orang yang tidur dalam durasi pendek, kurang dari tujuh jam semalam, memiliki risiko kematian 14 persen lebih tinggi selama periode, dibandingkan dengan mereka yang tidur antara 7-8 jam.

Hal ini tidak mengejutkan mengingat risiko kesehatan yang telah diketahui dari kurang tidur.

Namun, para peneliti juga menemukan mereka yang tidur lebih banyak, lebih dari sembilan jam per malam, memiliki risiko kematian yang lebih besar. Jumlahnya sekitar 34 persen lebih tinggi daripada orang yang tidur 7-8 jam.

Hal ini mendukung penelitian serupa dari tahun 2018, yang menggabungkan hasil dari 74 studi sebelumnya yang mengamati tidur dan kesehatan peserta lintas waktu, mulai dari satu hingga 30 tahun. Penelitian ini menemukan bahwa tidur lebih dari sembilan jam dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 14 persen selama periode studi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa tidur terlalu lama, berkaitan dengan masalah kesehatan seperti depresi, nyeri kronis, penambahan berat badan, dan gangguan metabolisme. Hal ini mungkin terdengar mengkhawatirkan.

Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian ini hanya menemukan hubungan antara tidur terlalu lama dan kesehatan yang buruk, ini tidak berarti tidur terlalu lama menjadi penyebab masalah kesehatan atau kematian.

Lantas, Apa Hubungannya?

Beberapa faktor dapat memengaruhi hubungan antara tidur terlalu lama dan kesehatan yang buruk. Orang dengan masalah kesehatan kronis umumnya tidur dalam jangka waktu yang lama.

Tubuh mereka mungkin membutuhkan istirahat tambahan untuk mendukung pemulihan, atau mereka mungkin menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tidur karena gejala atau efek samping obat.

Orang dengan masalah kesehatan kronis mungkin juga tidak mendapatkan tidur berkualitas tinggi, dan mungkin harus berbaring di tempat tidur lebih lama untuk mencoba mendapatkan tidur tambahan.

Selain itu, kita tahu bahwa faktor risiko kesehatan yang buruk, seperti merokok dan kelebihan berat badan, yang juga berkaitan dengan kualitas tidur yang buruk. Ini berarti orang mungkin tidur lebih banyak karena masalah kesehatan atau perilaku gaya hidup yang ada, bukan berarti tidur lebih banyak menyebabkan kesehatan yang buruk.

Sederhananya, tidur mungkin merupakan gejala kesehatan yang buruk, bukan penyebabnya.

Berapa Jumlah Ideal untuk Tidur?

"Alasan mengapa sebagian orang tidur sedikit dan sebagian lainnya tidur banyak bergantung pada perbedaan individu, dan kita belum sepenuhnya memahami hal ini," tulis penelitian tersebut, dikutip dari Science Alert, Sabtu (26/7/2025).

Kebutuhan tidur dapat berkaitan dengan usia. Remaja seringkali ingin tidur lebih banyak dan mungkin secara fisik membutuhkannya, dengan rekomendasi tidur untuk remaja sedikit lebih tinggi daripada orang dewasa, yaitu 8-10 jam.

Remaja juga mungkin tidur dan bangun lebih siang. Untuk orang dewasa yang lebih tua mungkin ingin menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tidur. Kecuali, pada mereka yang memiliki gangguan tidur, jumlah tidur yang mereka butuhkan akan sama seperti saat mereka masih muda.

Namun, kebanyakan orang dewasa membutuhkan 7-9 jam. Jadi, ini adalah rentang waktu sehat yang harus dicapai.

Ini bukan hanya tentang berapa banyak tidur yang didapatkan. Tidur berkualitas baik dan waktu tidur dan bangun yang konsisten sama pentingnya, bahkan mungkin lebih penting bagi kesehatan secara keseluruhan.

Simak Video "Video: Memaksimalkan Kualitas Tidur di Bulan Ramadan"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)


Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |