Jakarta -
Idul Adha merupakan momen yang penting untuk umat Islam. Selain menjadi waktu mujarab untuk beribadah, perayaan lebaran haji ini juga berkaitan dengan makan bersama keluarga.
Tapi perlu diingat, makan saat Idul Adha sebaiknya harus lebih diperhatikan. Ini penting untuk menjaga kadar kolesterol tubuh agar tidak melonjak terlalu tinggi. Apa saja makanan yang cepat meningkatkan kadar kolesterol?
Makanan yang meningkatkan kolesterol
1. Jeroan
Jeroan seperti hati, ginjal, atau paru merupakan jenis makanan andalan ketika Idul Adha. Meski lezat, sebaiknya jeroan tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Jeroan mengandung kadar kolesterol dan lemak jenuh yang mempengaruhi kadar kolesterol jahat low-density lipoprotein (LDL). Kadar LDL berlebih dikaitkan dengan penumpukan plak arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
2. Daging Berlemak
Daging yang mengandung lemak tinggi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat lebih cepat. Jika ingin memasak hidangan Idul Adha, pilihlah potongan daging yang lebih rendah lemak.
Daging berlemak biasanya mengandung lemak jenuh, seperti jeroan, dapat membuat organ hati memproduksi lebih banyak kolesterol jahat LDL.
3. Makanan Bersantan
Pengolahan makanan Idul Adha juga harus diperhatikan. Meski secara umum tidak mengandung kolesterol, kandungan lemak jenuh yang ada dalam santan dapat mempengaruhi kadar kolesterol tubuh.
Selain tinggi lemak jenuh, santan biasanya juga tinggi kalori. Jika ingin mencicipi masakan bersantan, ambil kuah seminimal mungkin.
4. Gorengan
Makanan yang digoreng kurang disarankan untuk menjaga kadar kolesterol dalam tubuh. Mengolah makanan dengan cara digoreng akan meningkatkan jumlah kalori dalam makanan.
Menggoreng juga dapat meningkatkan kadar lemak jenuh dalam makanan yang berkaitan erat dengan kadar kolesterol tubuh.
5. Kerupuk
Seperti yang sudah disinggung, makanan yang digoreng dapat meningkatkan lemak trans dan lemak jenuh. Risikonya bahkan lebih besar jika minyak yang digunakan untuk menggoreng sudah digunakan berulang kali.
Sebaiknya batasi asupan konsumsi kerupuk. Selain tinggi kalori, camilan atau makanan pendamping ini biasanya tidak membuat perut kenyang, sehingga cenderung memicu makan berlebih.
6. Kulit Ayam
Selain sapi atau kambing, daging ayam juga umum dikonsumsi ketika Idul Adha. Penting diperhatikan untuk memilih potongan daging ayam yang rendah lemak, termasuk yang paling sedikit kulit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Setiap mengonsumsi ayam, kulit bisa menyumbang 80 persen total dari kalori lemaknya. Kulit juga bisa meningkatkan kadar kolesterol dari ayam yang dikonsumsi.
Sebagai contoh, paha ayam 100 gram mengandung 91 mg kolesterol. Sedangkan, 100 gram paha ayam dengan kulit mengandung 93 mg kolesterol.
7. Daging Olahan
Daging olahan seperti sosis, nugget, atau burger instan seringkali menjadi menu tambahan makan besar saat Idul Adha. Daging olahan biasanya dibuat menggunakan potongan daging yang paling berlemak, sehingga tinggi kolesterol dan lemak jenuh.
8. Seafood
Beberapa jenis seafood seperti udang, kepiting, atau lobster yang kerap jadi 'teman' bakar-bakar saat Idul Adha, memiliki kadar kolesterol yang cukup tinggi. Contohnya, 100 gram udang mengandung 220 mg kolesterol dan 100 gram kepiting memiliki 102 mg kolesterol.
Meski begitu, perlu dicatat seafood tetap boleh dikonsumsi selama dikonsumsi secara wajar dan diolah dengan tepat.
9. Kue
Kue, bolu, atau pastry seringkali dibuat menggunakan mentega atau shortening dalam jumlah banyak. Mentega biasanya mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang cukup tinggi.
Satu sendok makan mentega tanpa garam mengandung sekitar 31 mg kolesterol dan 7,2 lemak jenuh. Oleh karena itu, batasi konsumsi kue atau roti yang mengandung mentega.
10. Minuman Manis
Kandungan gula tambahan dalam minuman manis secara umum tidak memiliki kandungan kolesterol. Tapi asupan gula dapat menambah asupan kalori harian yang berkaitan dengan kenaikan berat badan.
Jika minuman manis dikombinasikan dengan makanan tinggi lemak saat Idul Adha, maka risiko kenaikan kadar kolesterol akan semakin besar. Terlebih, makanan atau minuman manis dapat mempengaruhi fungsi hati, organ yang memproduksi kolesterol.
(elk/kna)