Pilu Terserang Stroke di Umur 21, Ini 6 Kebiasaan yang Bisa Jadi Pemicu

2 days ago 8

Jakarta -

Banyak yang mengira stroke hanya menyerang usia tua. Tapi siapa sangka, seorang wanita di Inggris mengalami stroke di usianya yang masih 21 tahun.

Phoebe O'Shaughnessy, awalnya mengeluhkan sakit kepala selama empat hari. Sakitnya tak kunjung reda meski dia meminum obat apapun sehingga dirinya memutuskan ke rumah sakit.

"Saat bangun, saya tidak bisa berbicara atau berjalan, dan sisi kanan wajah saya mulai melemah," ucap Phoebe.

Kejadian yang sama juga dirasakan oleh Elsa, seorang wanita di Tangerang. Dia terkena stroke di usia 29 tahun, usia yang masih sangat muda.

Tiga hari sebelum stroke, Elsa mengeluh pusing tak tertahankan. Kala itu, dokter tidak mengira Elsa kena stroke dan langsung diperbolehkan pulang. Mengira gejalanya mereda, tiga hari kemudian seluruh badan di area kirinya tidak bisa digerakkan dan dia sulit berbicara.

"Pola makan saya nggak sehat, sukanya yang fast food, nggak pernah olahraga apalagi tidur selalu jam 2 subuh, sekarang hanya bisa terapi," beber Elsa kepada detikcom Jumat (7/2/2025).

Penyebab Stroke Usia Muda

Terkait meningkatnya angka stroke di usia muda, Dr dr Jacub Pandelaki, SpRad(K), mengatakan ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Pertama, catatan pelaporan kasus yang relatif baik daripada tahun-tahun sebelumnya.

Kedua, teknologi deteksi dini sehingga pasien muda yang terserang stroke lebih mudah diketahui. Ketiga, faktor gaya hidup yang juga berperan memicu stroke usia muda.

Gejala Stroke

Gejala stroke yang harus dikenali yakni:

  • Kesulitan berbicara
  • Mati rasa, kelemahan atau kelumpuhan pada wajah, lengan atau kaku
  • Masalah penglihatan pada satu atau kedua mata
  • Sakit kepala
  • Kesulitan berjalan

6 Kebiasaan yang Bisa Picu Stroke

Stroke yang terjadi di usia muda bisa dipicu faktor gaya hidup yang tidak sehat. Pola makan saat ini yang cenderung instan juga bisa menjadi pemicu terjadinya stroke.

"Jadi pola hidup mempunyai pengaruh yang besar, itulah kenapa pada usia muda sekarang ini bisa dimungkinkan terkena stroke," terang dr Jacob.

1. Terlalu banyak makan garam

Orang yang mengonsumsi makanan tinggi garam atau makanan yang kaya lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol berisiko tinggi terkena stroke dan penyakit jantung.

"Makanan tinggi garam meningkatkan tekanan darah dan merupakan faktor risiko stroke," kata Dr Praveen Gupta, Direktur Utama & Kepala, Departemen Neurologi, Fortis Memorial Research Institute, Gurugram.

2. Rebahan terus

Rebahan terus tanpa dibarengi dengan aktivitas fisik yang teratur bisa memicu stroke. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan lain seperti obesitas yang terkait dengan stroke.

3. Terlalu stres

Stres mungkin sulit untuk dihindari sepenuhnya. Tapi paparan stres tidak terkontrol yang terus menerus bisa menyebabkan masalah kronis. Tekanan yang diberikan pikiran ke tubuh saat menghadapi situasi yang membuat stres bisa meningkatkan tekanan darah. Kemudian selanjutnya meningkatkan kemungkinan terkena stroke.

4. Kebiasaan begadang

Spesialis neurologi dr Sigit Dewanto H, SpN, FINS, FINA mengatakan secara tidak langsung, kebiasaan begadang dan kurang tidur bisa memicu stroke.

"Kalau kita kurang tidur, metabolisme kita terganggu. Jadinya korelasinya gampang terkena faktor-faktor risikonya. Jadi nggak direct, tapi indirect. Jadi faktor risikonya dulu yang muncul. Seperti darah tinggi, gula, itu semua bisa muncul. Itu korelasinya kecapekan tadi kurang istirahat," terangnya saat ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

5. Berlebihan minum energy drink

Spesialis saraf dari Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni), dr Henry Riyanto, SpN, menyebut energy drink memiliki kandungan neurostimulan. Konsumsi berlebihan tak cuma mempengaruhi saraf, tapi juga bisa meningkatkan tekanan darah serta denyut jantung.

"Pada orang-orang yang sudah memiliki faktor risiko sebelumnya, ada gangguan dinding pembuluh darah misalnya, akhirnya itu bisa terjadi kalau misalnya ada plak di pembuluh darahnya. Nantinya plaknya bisa menimbulkan stroke iskemik atau sumbatan," kata dr Henry dalam perbincangan dengan detikcom.

6. Kebanyakan minum soda

Menurut penelitian yang dilakukan INTERSTROKE, minuman berkarbonasi, baik yang mengandung gula maupun pemanis buatan, seperti soda, dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan terkena stroke pertama atau pendarahan intraserebral sebesar 22 persen.

"Kandungan gula yang tinggi dalam minuman berkarbonasi biasa dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan hipertensi, yang semuanya merupakan faktor risiko utama stroke iskemik dan pendarahan intraserebral," kata Christopher Yi, dokter bedah vaskular di Memorial Orange Coast Medical Center, California.

Tips mencegah stroke

Stroke adalah penyakit yang bisa dicegah. Mengganti kebiasaan sehari-hari menjadi lebih sehat bisa mencegah penyakit mematikan ini. Beberapa yang bisa dilakukan yakni:

  • Olahraga teratur
  • Perbanyak minum air putih, kurangi asupan gula
  • Tidur setidaknya 7-9 jam sehari
  • Kurangi stres dengan rutin melakukan meditasi atau yoga
  • Mengonsumsi makanan sehat seperti buah, sayur, juga memilih protein yang rendah kadar lemak.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin tekanan darah.

(up/tgm)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |