Jakarta -
Risiko peningkatan kolesterol perlu diwaspadai di momen Idul Adha, mengingat berbagai olahan daging kurban punya kandungan lemak yang tidak bisa diabaikan. Bagi yang sudah punya riwayat kolesterol tinggi, dokter mungkin sudah meresepkan obat dan menjelaskan aturan pakainya.
Beberapa jenis obat penurun kolesterol umumnya dikonsumsi dalam jangka panjang, sehingga pada pembelian berikutnya tinggal iterasi atau mengulang resep sebelumnya. Artinya tidak setiap saat harus konsultasi dulu ke profesional kesehatan jika memang sudah rutin dikonsumsi.
Namun yang kerap terjadi, tren self diagnosis mendorong beberapa orang untuk membeli sendiri obat kolesterol tanpa pernah diawali pemeriksaan dan konsultasi. Keputusan untuk minum obat dan aturan pakainya hanya dikira-kira hanya karena merasa kepalanya pusing dan tengkuknya pegal.
Obat Kolesterol Bukan Solusi Instan
Praktisi kesehatan dr dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD dalam perbincangan dengan detikcom menjelaskan, obat kolesterol umumnya bersifat long acting atau bekerja lambat. Artinya, tidak terlalu ada manfaatnya jika diminum serta merta setelah mengonsumsi daging kurban.
"Minum statin tidak untuk menangkal kolesterol yang tiba-tiba meningkat karena asupan high-fat diet di fase Lebaran," tegasnya.
Sementara itu, dr Juwalita Surapsari, SpGK menjelaskan obat kolesterol golongan simvastatin bekerja dengan menghambat salah satu enzim yang memproduksi kolesterol di dalam tubuh. Sifatnya hanya sementara, tidak bisa dijadikan solusi satu-satunya untuk menjaga keseimbangan kolesterol.
"Jika dia stok Simvastatin tapi tidak memperbaiki gaya hidup, ya akan naik lagi," jelasnya.
Jadwal Minum Obat Kolesterol
Dikutip dari Healthline, ada berbagai jenis obat yang diresepkan untuk mengendalikan kadar kolesterol, masing-masing memiliki anjuran dan aturan pakainya sendiri. Beberapa obat golongan statin, seperti simvastatin, lebih dianjurkan untuk diminum pada malam hari karena efektivitasnya lebih baik dalam beberapa penelitian.
Jenis obat lain, levostatin disarankan untuk diminum saat makan malam. Namun, versi extended-release atau lepas lambatnya disarankan untuk diminum sebelum tidur. Demikian juga fluvastatin, dengan waktu paruh sekitar 3 jam, harus diminum malam hari.
Penting untuk periksa dan mengikuti petunjuk profesional kesehatan untuk memastikan efektivitas pengobatan. Kondisi individual tiap pasien bisa berbeda, sehingga beberapa penyesuaian mungkin dibutuhkan.
Umumnya, pasien yang mengonsumsi obat-obat statin sudah mendapat petunjuk dan aturan pakai dari profesional kesehatan yang memeriksa. Tiap pasien mungkin berbeda, tergantung kondisi individual masing-masing.
Namun secara umum, ada beberapa jadwal minum obat statin yang banyak diterapkan.
Malam hari
Obat-obat statin kerja cepat atau short acting dalam beberapa penelitian lebih efektif diminum malam hari. Obat-obat jenis ini punya waktu paruh lebih pendek, sementara enzim hati yang memproduksi kolesterol lebih aktif di waktu ini.
Termasuk golongan statin kerja cepat adalah:
- Lovastatin
- Fluvastatin
- Pravastatin
- Simvastatin
Malam atau siang hari
Jadwal penggunaan untuk jenis obat long acting atau kerja lambat relatif lebih longgar, karena waktu paruhnya lebih panjang. Artinya, bisa diminum malam maupun siang hari sesuai petunjuk profesional kesehatan.
Yang terpenting, tentukan jadwal yang paling mudah diingat supaya tidak lupa. Apapun jenis obatnya, konsistensi turut mempengaruhi hasilnya.
Obat-obat statin yang termasuk jenis ini adalah
- Atorvastatin
- Fluvastatin versi extended release
- Rosuvastatin
(up/tgm)