Mal RI Diserbu 'Rojali', Respons Mendag dan Bos Ritel Tak Terduga

7 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena rombongan jarang beli alias 'rojali' di pusat perbelanjaan tengah menjadi sorotan. Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso buka suara menanggapi tren masyarakat yang datang ke mal hanya untuk melihat-lihat, tetapi akhirnya berbelanja secara daring.

Menurutnya, hal itu bebas saja dilakukan oleh masyarakat. Sebab, persaingan antara toko fisik dan platform digital adalah hal yang wajar di era perdagangan bebas saat ini.

"Ya, jadi kan kita bebas. Kita mau beli di offline, online kan bebas ya. Orang kan juga pasti mencari harga yang murah dengan kualitas yang bagus. Tapi kalau ternyata melihat di online juga bagus atau murah ya silakan saja pilih-pilih," ujar Budi saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta, Kamis (17/7/2025).

"Karena begini, kalau di offline kan bisa ngeliat fisiknya. Jadi, mungkin 'oh ini, kayaknya harganya segini'. Makanya sekarang salah satu cara yang juga dilakukan oleh online kan misalnya live shopping gitu kan. Orang maksudnya biar tidak perlu melihat secara fisik ke offline. Ya, namanya persaingan, persaingan offline dan online kan setara. Jadi silahkan saja ngecek-ngecek ke toko offline. Tapi akhirnya bisa saja beli di online atau offline, itu kan pilihan saja ya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin, melihat fenomena 'rojali' sebagai hal yang tidak bisa dikendalikan atau dipantau secara khusus.

Suasana pengunjung di Pusat Perbelajan Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (26/6/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Suasana pengunjung di Pusat Perbelajan Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (26/6/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Suasana pengunjung di Pusat Perbelajan Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (26/6/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Ya, kalau itu sih nggak akan bisa kita pantau secara khusus, ya. Kita juga sering ke mal cuma buat lihat-lihat, belanja di Mangga Dua. Ya, kan itu nggak bisa dipantau, ya," kata Solihin dalam kesempatan yang sama.

"Orang jalan-jalan, lihat-lihat, terus lihat harga, harganya nggak cocok, terus lihat yang lebih murah di online, kan itu mungkin," sambungnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengungkapkan fenomena 'rojali' makin marak. Meski kunjungan ke mal tetap meningkat, pola belanja masyarakat dinilai berubah signifikan.

"Kunjungan ke mal tumbuh, masyarakat datang ke mal, tapi yang terjadi perubahan pola belanja. Tren belanja utamanya yang kelas menengah ke bawah daya belinya belum pulih, mereka beli produk yang harga satuannya kecil, tetap datang (ke mal)," kata Alphonzus kepada CNBC Indonesia.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Warga RI Makin 'Demen' Belanja Online, Nilainya Ribuan Triliun

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |