Maskapai Nasional Ini Lumpuh, Puluhan Penerbangan Dibatalkan

8 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai nasional Rusia, Aeroflot, membatalkan lebih dari 40 penerbangan pada Senin (28/7/2025) waktu setempat setelah mengalami kegagalan sistem informasi (TI) yang diduga kuat akibat serangan siber. Kelompok peretas yang menamakan diri Silent Crow mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Dalam pernyataan resminya, Aeroflot menyebut bahwa kegagalan sistem ini mengganggu operasional penerbangan secara signifikan. Namun maskapai tidak memberikan penjelasan rinci mengenai penyebab gangguan atau estimasi waktu pemulihan.

"Para spesialis saat ini sedang berupaya meminimalkan dampak pada jadwal penerbangan dan memulihkan operasi layanan normal," ujar Aeroflot dalam keterangannya, seperti dikutip Reuters.

Kelompok Silent Crow, dalam pernyataan yang belum dapat diverifikasi, menyatakan bahwa mereka melancarkan serangan siber tersebut bersama kelompok Cyberpartisans BY dari Belarus. Aksi ini diklaim sebagai bentuk protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

"Jayalah Ukraina! Hidup Belarus!" tulis kelompok tersebut dalam unggahannya.

Mereka juga mengklaim telah menembus sistem Aeroflot selama setahun terakhir, menghancurkan 7.000 server, serta mengambil alih komputer milik manajemen senior maskapai. Namun, tidak ada bukti yang disertakan dalam pernyataan tersebut. Selain itu, Silent Crow mengancam akan membocorkan data pribadi seluruh warga Rusia yang pernah menggunakan layanan Aeroflot.

Dampak dari insiden ini langsung terasa di Bandara Internasional Sheremetyevo, Moskow, dengan antrean panjang dan kekacauan saat para penumpang diminta mengambil bagasi dan meninggalkan terminal. Laporan media lokal Baza menyebut situasi di bandara sangat kacau.

Penerbangan yang dibatalkan mencakup rute domestik serta internasional ke Minsk, Belarus dan Yerevan, Armenia. Aeroflot telah mengimbau penumpang untuk memantau pembaruan informasi melalui saluran resmi maskapai.

Sejak pecahnya perang Ukraina pada Februari 2022, gangguan penerbangan di Rusia bukan hal asing, namun biasanya disebabkan oleh penutupan bandara akibat ancaman drone, bukan serangan siber.

Meski terdampak sanksi internasional dan pembatasan rute penerbangan, Aeroflot masih berada di peringkat 20 besar maskapai dunia berdasarkan jumlah penumpang. Pada 2024, Aeroflot Group mencatatkan lalu lintas penumpang mencapai 55,3 juta orang, menurut data di situs resminya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Kena Serangan Siber, Transaksi Saham NH Korindo Lumpuh

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |