Jakarta -
Mayapada Healthcare (PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk./IDX: SRAJ) resmi memulai pembangunan Tower 3 di kompleks Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS). Tower tersebut berdiri di atas lahan seluas 26.917 m², dengan luas bangunan mencapai 110.209 m².
President Commissioner Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir mengatakan pembangunan ini menegaskan komitmen berkelanjutan Mayapada Healthcare dalam memperluas akses layanan kesehatan premium berstandar internasional di Indonesia.
"Dengan adanya penambahan gedung layanan baru, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, sebagai rumah sakit flagship milik Mayapada Healthcare, akan menjadi rumah sakit swasta terbesar dan terluas di Indonesia. Tak hanya itu, kami ingin membangun ekosistem medis yang tidak hanya unggul secara fisik, tetapi juga dari sisi keilmuan, teknologi, dan pelayanan," ujar Jonathan dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6/2025).
Sementara itu, President Director & CEO Mayapada Healthcare, Navin Sonthalia menyampaikan Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan merupakan fasilitas medis generasi baru yang dirancang untuk menjawab tantangan layanan kesehatan masa kini dan mendatang.
Menurutnya, tower tersebut berdiri di atas lahan seluas 26.917 m², dengan luas bangunan mencapai 110.209 m² yang terdiri dari 24 lantai dan 4 basement, serta dilengkapi area parkir berkapasitas 1.200 kendaraan. Struktur dan desain gedung juga dirancang fleksibel agar dapat menyesuaikan perkembangan teknologi dan kebutuhan klinis di masa depan.
"Dengan hadirnya Tower 3, Tower 1 dan 2 kompleks Mayapada Hospital Jakarta Selatan akan direorganisasi menjadi sistem rumah sakit terintegrasi yang mengoptimalkan kekuatan masing-masing tower. Transformasi ini akan memungkinkan alur pasien yang lebih efisien, mempercepat waktu diagnosis hingga tindakan, dan menghadirkan pengalaman pasien yang seamless dan terkoordinasi di seluruh fasilitas," kata Navin.
Sebagai pusat layanan untuk penanganan kasus medis tingkat lanjut, Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan akan dilengkapi dengan sederet teknologi medis canggih. Di antaranya radioterapi Linear Accelerator (LINAC), teknologi diagnostik berbasis kedokteran nuklir seperti Digital PET Scan dan SPECT CT untuk kasus kanker, serta teknologi bedah non-invasif ZAP-X Radiosurgery untuk penanganan tumor otak.
Selain itu, layanan bedah minimal invasif untuk kasus jantung juga diperkuat, termasuk penggunaan teknologi robotik untuk prosedur ortopedi, rehabilitasi medis bagi pasien stroke dan jantung, serta pemulihan pasca-operasi yang lebih efektif melalui personal hydrotherapy.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno menilai kehadiran rumah sakit berteknologi canggih seperti Mayapada Hospital sangat krusial di tengah meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan modern.
Dalam sambutannya saat seremoni peletakan batu pertama Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan, ia menyebut fasilitas kesehatan berstandar advanced kini menjadi kebutuhan mendesak untuk menunjang peningkatan kualitas pelayanan medis nasional.
"Kita juga butuh rumah sakit yang advanced. Dengan teknologi robotik, AI, dan precision medicine. Semuanya itu sangat memungkinkan dengan kecerdasan AI dengan kecanggihan teknologi bioinformatic yang memungkinkan kita memberikan pelayanan presisi," tuturnya.
Ia juga menyoroti bahwa pengembangan rumah sakit dengan teknologi tinggi seperti Mayapada Hospital bisa menjadi langkah strategis untuk menekan angka pasien Indonesia yang berobat ke luar negeri.
Setiap tahunnya, hampir satu juta WNI tercatat mencari pengobatan di luar negeri dengan potensi kebocoran devisa hingga Rp200 triliun. Berdasarkan data Pemerintah Singapura, WNI merupakan kelompok pasien asing terbesar yang berobat ke Singapura.
Menurutnya, kehadiran Mayapada Hospital tak hanya memperkuat sistem layanan kesehatan nasional, tetapi sekaligus mendorong Indonesia menjadi destinasi health tourism dan pusat pengembangan SDM unggul serta inovasi teknologi di bidang kesehatan.
"Oleh karena itu, kami sangat berbahagia dengan kehadiran rumah sakit advanced seperti Mayapada Hospital hadir di Indonesia, hadir di Jakarta, membuat health tourism bukan ke luar negeri, tetapi health tourism masuk ke Indonesia," jelasnya.
Pengembangan Tower 3 juga ditujukan untuk mendukung peningkatan kompetensi para dokter ahli, spesialis, dan subspesialis melalui program transfer of knowledge. Salah satu mitra strategis dalam upaya ini adalah Apollo Hospitals India yang memiliki keahlian dalam tindakan medis lanjutan, termasuk transplantasi organ yang masih tergolong langka di Indonesia.
Seiring dengan pembangunan Tower 3, Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga akan memperluas layanan unggulan secara lebih terfokus dan komprehensif. Layanan tersebut meliputi Oncology Center, Cardiovascular Center, manajemen nyeri, transplantasi organ, layanan regeneratif dan genomik, IVF Center, serta fasilitas pendukung seperti ruang VIP dan International Lounge.
Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM menuturkan perencanaan pengembangan infrastruktur dan layanan Mayapada Hospital Jakarta Selatan ini dilakukan secara matang.
Bersama tim dokter multidisiplin, pihaknya telah dipercaya menangani lebih dari 75.000 layanan jantung, lebih dari 90.000 layanan saraf dan otak, serta lebih dari 75.000 layanan kanker, dengan total pertumbuhan layanan mencapai lebih dari 1 juta pasien.
Selain terus mengadopsi teknologi canggih, Mayapada Hospital Jakarta Selatan mendukung penguatan keahlian, serta keterampilan dokter dan tenaga medis, dan mendorong kolaborasi antar dokter multidisiplin dan memberikan pelatihan bagi tim perawat agar semakin ahli dalam memberikan pelayanan bagi pasien.
"Kami percaya bisa menghadirkan perawatan yang lebih advanced, terintegrasi, komprehensif, dengan tetap mengedepankan perawatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care). Seluruh layanan, kami berikan sesuai akreditasi Joint Commission International (JCI) yang telah kami raih, sebagai standar tertinggi dunia dan acuan mutu, untuk keselamatan dan pengalaman pasien (patient experience)," ujar dr. Fiktorius Kuludong, MM.
Mayapada Healthcare terus mengembangkan teknologi medis canggih melalui kerja sama dengan berbagai mitra internasional, salah satunya Siemens Healthineers. Kerja sama ini menghadirkan teknologi diagnostik terbaru seperti PET CT dan SPECT CT dengan sistem pencitraan molekuler mutakhir, Biograph Trinion dan Symbia Pro.specta.
Penandatanganan Collaboration Agreement antara President Commissioner Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir, dan Presiden Direktur Siemens Healthineers Indonesia, Alfred Fahringer, dilakukan usai acara groundbreaking Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Kemitraan dengan Siemens Healthineers ini menjadi bagian dari upaya Mayapada Healthcare mengembangkan layanan Kedokteran Nuklir dan Teranostik guna memenuhi kebutuhan klinis di berbagai bidang, termasuk onkologi, kardiologi, dan neurologi.
Hadirnya sistem Biograph Trinion dan Symbia Pro.specta memperkuat kemampuan klinis rumah sakit dengan memberikan hasil diagnosis yang lebih akurat, perawatan yang lebih presisi dan personal, serta meningkatkan efisiensi alur kerja klinis demi hasil terbaik bagi pasien.
President Director Siemens Healthineers Indonesia Alfred Fahringer mengungkapkan pihaknya bangga dapat berkolaborasi dengan Mayapada Healthcare untuk memperluas akses terhadap layanan diagnostik kanker yang lebih akurat dan berkualitas tinggi di Indonesia.
"Dengan teknologi yang kami hadirkan kiranya dapat membantu para klinis dalam mendeteksi sel kanker secara presisi dan menyeluruh. Kami mengapresiasi komitmen Mayapada Healthcare dalam menjaga standar mutu dan kualitas berkelas internasional secara konsisten. Melalui kolaborasi dengan Siemens Healthineers, akurasi diagnostik akan semakin optimal demi memberikan pelayanan terbaik bagi pasien," jelas
Kolaborasi dengan Siemens Healthineers menjadi wujud komitmen Mayapada Healthcare dalam menjaga standar layanan berkelas internasional. Selain pengadaan dan pengembangan teknologi, Mayapada juga aktif melakukan alih teknologi dan transfer pengetahuan melalui kerja sama dengan mitra global seperti National University Hospital Singapore (NUH), Apollo Hospitals India, dan institusi internasional lainnya.
Saat ini, kolaborasi dengan Apollo Hospitals India terus berlanjut melalui Proctorship Program, Continuing Medical Education (CME), serta pemanfaatan teknologi terkini seperti Tele-Radiologi, E-ICU, dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
(anl/ega)