loading...
Donald Trump kirim dua kapal selam nuklir ke perbatasan Rusia. Foto/X/@US_STRATCOM
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan dua kapal selam nuklir untuk menggeser lokasi mereka relatif dekat dengan perbatasan Rusia . Itu sebagai sebagai bagian dari perseteruan terbarunya dengan pemimpin Rusia Dmitry Medvedev.
Pada hari Jumat, Trump mengunggah di platformnya Truth Social bahwa pergerakan kapal selam tersebut merupakan tanggapan atas "pernyataan yang sangat provokatif" yang dilontarkan Medvedev, mantan presiden Rusia, minggu ini.
4 Alasan Trump Kirim 2 Kapal Selam Nuklir ke Perbatasan Rusia
1. Perang Kata-kata dengan Medvedev
Sehari sebelumnya, Medvedev telah memperingatkan bahwa Trump harus mewaspadai "betapa berbahayanya 'Tangan Mati' yang legendaris itu", sebuah referensi terhadap sistem senjata nuklir Rusia dari era Perang Dingin.
"Saya telah memerintahkan dua Kapal Selam Nuklir untuk ditempatkan di wilayah yang tepat, untuk berjaga-jaga jika pernyataan bodoh dan provokatif ini lebih dari sekadar itu," tulis Trump.
"Kata-kata sangat penting, dan seringkali dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan, saya harap ini bukan salah satunya."
Dalam beberapa minggu terakhir, Trump telah terlibat dalam perang kata-kata yang semakin memanas dengan Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin.
Medvedev dan Putin memiliki hubungan yang erat: Ketika Medvedev menjabat sebagai presiden dari tahun 2008 hingga 2012, Putin adalah perdana menterinya. Setelah itu, ketika Putin kembali menjabat, Medvedev menjabat sebagai perdana menterinya dari tahun 2012 hingga 2020.
Namun, seiring Trump menyuarakan rasa frustrasinya yang semakin meningkat terhadap invasi Rusia yang terus berlanjut ke Ukraina, ia semakin sering menyebut Medvedev, seorang yang dikenal agresif dalam perang, sebagai sasaran kemarahannya. Kedua pria tersebut telah mengisyaratkan kemampuan nuklir negara mereka, dan percakapan publik mereka semakin menegangkan.
Baca Juga: Mengapa Putin Tak Takut dengan Ultimatum Trump?
2. Perang Tarif AS dan India
Dalam sebuah unggahan media sosial awal pekan ini, Trump beralih dari diskusi perdagangan antara India dan Rusia menjadi serangan terhadap Medvedev atas pernyataannya yang penuh ancaman.
"Saya tidak peduli apa yang India lakukan terhadap Rusia. Mereka bisa menghancurkan ekonomi mereka yang mati bersama-sama, saya tidak peduli," tulis Trump.
“Rusia dan AS hampir tidak berbisnis bersama. Mari kita pertahankan seperti itu, dan beri tahu Medvedev, mantan Presiden Rusia yang gagal, yang merasa dirinya masih Presiden, untuk berhati-hati dalam berbicara. Dia memasuki wilayah yang sangat berbahaya!”