Elon Musk Mau Ditendang Trump dari Proyek Rp2.800 T Kembaran Israel

13 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencari cara untuk menendang perusahaan Elon Musk dari proyek Golden Dome. Anak buah Trump dikabarkan mencari mitra pengganti SpaceX untuk mengerjakan proyek sistem pertahanan misil tersebut.

Salah satu perusahaan yang didekati oleh Gedung Putih adalah Project Kuiper, perusahaan antariksa milik Jeff Bezos, pendiri Amazon. Selain itu, Trump juga membuka pembicaraan dengan perusahaan lain di bidang kontraktor pertahanan.

Selama ini, pemerintah AS bergantung dengan SpaceX yang mengoperasikan jaringan internet satelit Starlink dan Starshield sebagai infrastruktur komunikasi militer.

Upaya menendang SpaceX terjadi bersamaan dengan konflik antara Trump dan Musk. Namun, Reuters menyatakan Pentagon dan White House sudah mencari alternatif SpaceX jauh sebelum pertengkaran Musk dan Trump. Alasannya, militer AS cemas mereka terlalu bergantung kepada satu perusahaan dalam proyek Golden Dome yang nilainya US$ 175 miliar (Rp 2.852 triliun).

Golden Dome adalah replika dari sistem pertahanan milik Israel yang diberi nama Iron Dome. Namun, sistem pertahanan AS membutuhkan jaringan satelit masif untuk mencakup wilayah yang jauh lebih luas dari Israel.

SpaceX telah mengorbitkan lebih dari 9.000 satelit Starlink dan punya pengalaman panjang dalam pengadaan kebutuhan pemerintah. Di sisi lain, Poject Kuiper milik Amazon baru meluncurkan 78 satelit dari rencana konstelasi 3.000 satelit orbit rendah (LEO).

"Aturan pengadaan pemerintah federal mengharuskan memilih penyedia yang menawarkan harga terbaik. Jika tidak, itu adalah pelanggaran hukum," kata Musk di akun media sosial X.

Jeff Bezos, pendiri dan komisaris di Amazon, pada Januari menyatakan kepada Reuters bahwa Kuiper menyasar pengguna komersial tetapi tetap bisa digunakan untuk fungsi lain seperti konstelasi sistem pertahanan.

Golden Dome diluncurkan Trump hanya sepekan setelah ia dilantik sebagai Presiden pada Februari lalu. Proyek ini dipimpin oleh Michael Guetlin, jenderal pemimpin angkatan bersenjata luar angkasa AS, Space Force.

Pentagon menyatakan arsitektur Golden Dome akan dikembangkan dalam 60 hari ke depan.

Selain satelit, proyek Golden Dome bakal membutuhkan sistem persenjataan yang diproduksi oleh kontraktor pertahanan Lockheed dan RTX.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Kontrak Starlink Disetop Gara-gara Donald Trump

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |