Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada Kamis (26/6/2025), seiring investor mencermati kelanjutan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Sentimen kehati-hatian masih membayangi pergerakan aset berisiko di kawasan.
Indeks acuan Jepang Nikkei 225 naik 0,4%, sementara Topix menambah 0,19%. Di sisi lain, indeks Kospi dan Kosdaq Korea Selatan bergerak datar.
Indeks acuan S&P/ASX 200 Australia justru melemah 0,2% pada awal perdagangan. Sementara itu, kontrak berjangka Hang Seng mengarah ke pembukaan yang lebih rendah di 24.326 dibandingkan penutupan terakhir HSI di 24.474,67.
Dari Amerika Serikat, kontrak berjangka utama cenderung stagnan. Futures indeks S&P 500, Nasdaq 100, dan Dow Jones Industrial Average bergerak di kisaran datar.
Ketua The Fed Jerome Powell kembali menyampaikan pandangan hati-hati terkait inflasi dan tarif dalam hari kedua testimoninya di Capitol Hill. Ia menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga mungkin dipertimbangkan jika tekanan bersifat sementara.
Namun, seperti dalam testimoninya sehari sebelumnya di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR, Powell enggan menyebutkan tenggat waktu pasti untuk pemangkasan lanjutan. Hal ini tetap menjadi perhatian di tengah desakan kuat dari Presiden Donald Trump agar The Fed segera memangkas suku bunga.
Sementara itu, tiga indeks utama Wall Street ditutup sedikit menguat semalam. Indeks S&P 500 mengakhiri sesi nyaris datar di 6.092,16, mendekati rekor tertingginya.
Indeks Nasdaq Composite naik 0,31% menjadi 19.973,55. Namun, Dow Jones Industrial Average justru melemah 106,59 poin atau 0,25% ke posisi 42.982,43.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Mulai Perang Dagang, Bursa Asia Gugur Berjamaah