Malapetaka Banjir di Mana-Mana, Kini Hantam Pakistan

Seorang pengendara motor melintasi genangan banjir usai hujan lebat di Lahore, Pakistan, Kamis (10/7/2025). Sehari setelahnya, curah hujan tinggi kembali mengguyur kota tersebut, membanjiri ruas-ruas utama dan kawasan rendah, menghambat aktivitas serta memicu evakuasi di sejumlah area. (REUTERS/Mohsin Raza)

Curah hujan tercatat mencapai 150 milimeter, menjadikannya hujan terderas dalam satu hari sepanjang musim hujan tahun ini. Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan (NDMA) melaporkan bahwa empat orang tewas akibat banjir dalam 24 jam terakhir. Banjir menggenangi kawasan-kawasan penting, termasuk distrik komersial Gulberg dan Pasar Liberty, dengan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. (REUTERS/Mohsin Raza)

Sejak musim hujan dimulai pada 26 Juni, setidaknya 90 orang telah meninggal dunia di seluruh Pakistan akibat tenggelam, tanah longsor, serta bangunan yang runtuh karena hujan deras. Dari jumlah tersebut, 45 di antaranya adalah anak-anak. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Pihak berwenang kini mengeluarkan peringatan baru terkait potensi banjir bandang dan luapan danau glasial di wilayah utara dan barat laut, termasuk provinsi Gilgit-Baltistan dan Khyber Pakhtunkhwa. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Hujan deras yang mengguyur kota terbesar kedua di Pakistan, Lahore, pada Kamis (10/7), merendam jalan-jalan utama dan permukiman dataran rendah, mengganggu aktivitas warga dan memaksa evakuasi darurat di sejumlah wilayah. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Peringatan ini didasari oleh peningkatan suhu yang signifikan yang dapat mempercepat mencairnya es dan memperburuk kondisi banjir. (Tangkapan Layar Video Reuters/)