Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah cerita unik dan inspiratif dari masa lalu kembali menjadi perbincangan. Salah satunya adalah mengisahkan tentang Sultan Hamengkubuwana IX, Raja Keraton Yogyakarta yang juga dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia pada masanya.
Namun, bukan kekayaannya yang menjadi fokus utama, melainkan kerendahan hati dan kesederhanaannya yang luar biasa. Kisah ini menggambarkan bagaimana seorang raja rela menyamar menjadi rakyat biasa dan berinteraksi langsung dengan mereka, bahkan sampai membuat seorang warga terkejut dan pingsan.
Cerita bermula ketika Sultan Hamengkubuwana IX, yang sering berkeliling menggunakan kendaraan pribadi tanpa pengawal, melihat seorang wanita paruh baya di pinggir jalan yang kesulitan membawa beberapa karung beras. Merasa iba, Sultan menghentikan truk yang dikendarainya dan menawarkan tumpangan.
Wanita tersebut, sama sekali tidak menyadari siapa sosok di balik kemudi, dengan senang hati menerima tawaran tersebut. Ia bahkan meminta bantuan "sopir" itu untuk memuat karung-karung berasnya ke dalam truk.
Selama perjalanan, mereka bercengkrama layaknya rakyat biasa. Wanita itu pun meminta diantar ke sebuah pasar yang jaraknya cukup jauh.
Sesampainya di tujuan, ia mencoba membayar jasa angkut beras tersebut, namun Sultan menolak dengan halus. Wanita itu, yang tidak tahu menahu bahwa ia sedang berhadapan dengan seorang Raja, merasa sedikit kesal dan menganggap "sopir" itu sombong karena menolak uangnya.
Beberapa hari kemudian, wanita tersebut mengunjungi Keraton Yogyakarta untuk suatu keperluan. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat bahwa orang yang dulu ia panggil "sopir" dan membantunya mengangkut beras adalah Sultan Hamengkubuwana IX, Raja yang sangat dihormati. Saking terkejutnya, wanita itu bahkan pingsan di tempat.
Mengetahui kejadian itu, Sultan Hamengkubuwana IX menunjukkan kepeduliannya yang luar biasa. Beliau segera memerintahkan agar wanita itu dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan terbaik. Setelah sadar, Sultan secara pribadi datang menjenguknya, memastikan keadaannya baik-baik saja dan menghiburnya.
Kisah ini menjadi bukti nyata bagaimana Sultan Hamengkubuwana IX adalah sosok pemimpin yang benar-benar dekat dengan rakyatnya, tidak segan untuk turun langsung dan berbaur. Kerendahan hati beliau meninggalkan kesan mendalam dan menjadi teladan bagi banyak orang, menunjukkan bahwa kekayaan dan kekuasaan tidak mengurangi nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama. Kisah ini terus dikenang sebagai salah satu potret nyata dari jiwa kepemimpinan yang tulus.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Orang Terkaya RI Jadi Sopir Truk dan Jajan Pinggir Jalan, Kok Bisa?