Prabowo Punya Proyek Rp 618 Triliun, Terbesar untuk DME-Kilang Minyak!

12 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto mermiliki 18 proyek hilirisasi dengan nilai investasi US$ 38,63 miliar atau setara dengan Rp 618,13 triliun. Terbesar, investasi itu akan dibangun pada proyek industri batu bara jadi dimethyl ether (DME) dan proyek kilang minyak.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, yang sekaligus Ketua Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, mengungkapkan dari 18 proyek tersebut, terdiri dari delapan proyek hilirisasi di sektor mineral dan batu bara, dua proyek tentang transisi energi, dua proyek ketahanan energi, tiga proyek hilirisasi pertanian, serta tiga proyek hilirisasi kelautan dan perikanan.

"Nah memang yang paling besar, Pak Rosan (CEO Danantara) ini yang paling banyak, ini ada di sektor mineral batu bara. Ini paling banyak. Mineral batubara dan oil and gas," kata Bahlil dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, dikutip Rabu (23/7/2025).

Selain itu, Bahlil juga membeberkan terkait rencana pembangunan kilang dengan kapasitas sekitar 1 juta barel per hari yang saat ini tengah dalam tahap evaluasi. Adapun tim yang terlibat berasal yakni seperti SKK Migas, Pertamina, Lemigas, dan Ditjen Migas.

"Termasuk di dalamnya adalah kita akan membangun storage crude untuk ketahanan energi kita selama 21 hari," tambahnya.

Sinergi antara Satgas Hilirisasi dan Danantara diharapkan proyek yang hari ini masih menjadi rencana, dapat diimplementasikan dengan baik. Mengingat, proyek-proyek ini sangat ditunggu oleh banyak masyarakat luas.

"Dan kalau ini mampu kita jalankan, maka yakinlah negara kita ke depan akan semakin kokoh, dan kita tahu bersama bahwa untuk mewujudkan hilirisasi ini tantangannya besar," ujarnya.

Berikut detail 18 proyek hilirisasi yang direncanakan untuk dibangun:

1. Industri Smelter Aluminium (Bauksit) Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp60 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 14.700 orang.

2. Industri DME (batu bara) di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin dengan nilai investasi Rp164 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 34.800 orang.

3. Industri aspal di Buton, Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi Rp1,49 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 3.450 orang.

4. Industri Mangan Sulfat di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nilai investasi Rp3,05 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 5.224 orang.

5. Industri Stainless Steel Slab (Nikel) di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah dengan nilai investasi Rp38,4 Triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 12.000 orang.

6. Industri Copper Rod, Wire & Tube (katoda tembaga) di Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi Rp19,2 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 9.700 orang.

7. Industri Besi Baja (Pasir Besi) di Kabupaten Sarmi, Papua dengan nilai investasi Rp19 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 18.000 orang.

8. Industri Chemical Grade Alumina (Bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp17,3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 7.100 orang.

9. Industri Oleoresin (Pala), di Kabupaten Fakfak, Papua Barat dengan nilai investasi Rp1,8 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 1.850 orang.

10. Industri Oleofood (Kelapa Sawit) di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur (MBTK) Rp3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 4.800 orang.

11. Industri Nata de Coco, Medium-Chain Triglycerides (MCT), Coconut Flour, Activated Carbon (Kelapa) di Kawasan Industri Tenayan, Riau dengan nilai investasi Rp2,3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 22.100 orang.

12. Industri Chlor Alkali Plant (Garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan NTT dengan nilai transaksi Rp16 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 33.000 orang.

13. Industri Fillet Tilapia (Ikan Tilapia) di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan nilai investasi Rp1 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 27.600 orang.

14. Industri Carrageenan (Rumput Laut) di Kupang, NTT dengan nilai investasi sebesar Rp212 miliar. Potensi lapangan kerja sebanyak 1.700 orang.

15. Oil Refinery di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp160 Triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 44.000 orang.

16. Oil Storage Tanks di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp72 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 6.960 orang.

17. Modul Surya Terintegrasi (Bauksit dan Silika) di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah dengan nilai investasi Rp24 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 19.500 orang.

18. Industri Bioavtur (Used Cooking Oil) di KBN Marunda, Kawasan Industri Cikarang dan Kawasan Industri Karawang dengan nilai investasi Rp16 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 10.152 orang.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Prabowo Percepat 21 Proyek Hilirisasi, Ini Rinciannya

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |