Jakarta, CNBC Indonesia — Harta kekayaan konglomerat Prajogo Pangestu lenyap US$ 1,7 miliar atau Rp 27,7 triliun (kurs Rp 16.298). Hal ini seiring dengan penurunan sejumlah saham emiten miliknya pada perdagangan kemarin, Selasa (23/7/2025).
Mengutip Forbes Real Time Billionaires, Rabu (23/7/2025) Prajogo Pangestu tercatat memiliki total harta US$ 32 miliar atau Rp 521,54 triliun. Angka itu menempatkan dirinya sebagai orang terkaya di Indonesia, melampaui Low Tuck Kwong (US$ 26,6 miliar), Robert Budi Hartono (US$ 21,4 miliar), dan Michael Hartono (US$ 20,5 miliar).
Sebagai informasi, pada perdagangan kemarin saham Prajogo kompak ambruk dan menjadi beban Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Koreksi pada saham-saham Prajogotersebut terjadi setelah harganyanaik tajam dalam dua pekan terakhir.
BaritoRenewablesEnergy (BREN) turun 0,32% menjadi 7.875. Lalu Chandra Asri Pacific (TPIA) turun 5,36% ke level 8.825 dan Barito Pacific (BRPT) -7,95% ke 2.200. Nasib sama juga menimpa Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) dan Petrosea (PTRO) yang masing-masing turun 1,87% dan 6,81%.
Meski demikian, emiten Prajogo yang baru melantai di bursa, Chandra Daya Investasi (CDIA), sahamnya masih tetap menyentuh batas auto rejection atas (ARA) dan menjadi penahan terbesar atas pelemahan IHSG lebih lanjut.
Hari ini, Rabu (23/7/2025), saham CDIA telah disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia. Emiten yang baru berumur 11 hari perdagangan tersebut sudah naik 700% sejak resmi melantai pada 9 Juli 2025.
Adapun pada hari ini tren pelemahan di saham Prajogo masih berlanjut. Hingga pukul 15.00 WIB, tercatat hanya TPIA yang berada di zona positif dengan penguatan 0,57%. Aksi jual juga banyak terjadi di saham BRPT, PTRO, BREN, dan CUAN.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Prajogo Pangestu Jual 23,2 Juta Saham TPIA, Kantongi Rp167,47 Miliar