RI Bakal Punya Pembangkit Nuklir, Bahlil Beberkan Calon Investornya

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan operasional pertama Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia berjalan pada 2034.

Hal tersebut tertuang di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034. Adapun kapasitas PLTN yang akan dioperasikan hingga 2034 tersebut diperkirakan mencapai 500 Mega Watt (MW).

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa sejumlah negara, termasuk perusahaan asal Rusia dan Kanada, telah menyampaikan ketertarikannya untuk berinvestasi dalam pembangunan PLTN di Tanah Air. Hal ini sejalan dengan roadmap atau peta jalan transisi energi yang telah disusun Kementerian ESDM.

"Pada 2034 maksimal, kita itu sudah harus punya nuklir di sektor energi. Bangun power plant. Memang yang model yang kita bangun itu adalah small medium, yang mungkin di angka 300 MW sampai 500 MW. Ini dulu yang kita dorong. Dan itu dulu ya Sumatera sama Kalimantan, di dua tempat, yang sudah kita setujui di RUPTL," kata Bahlil usai acara Jakarta Geopolitical Forum (JGF) ke-9, dikutip Kamis (26/6/2025).

Ia lantas mengungkapkan bahwa konsep kerja sama untuk pembangunan PLTN masih tengah dibahas. Ia pun menegaskan bahwa Indonesia terbuka terhadap negara manapun selama punya hubungan baik dengan Indonesia dan saling menguntungkan.

"Bagi kita, siapapun negaranya gak ada masalah, selama dia punya hubungan kerja sama sama Indonesia, dan sekali lagi saling menguntungkan. Begitu," ujar Bahlil.

Sebagaimana diketahui, Kementerian ESDM menyatakan bahwa Kalimantan Barat menjadi salah satu wilayah yang mempunyai potensi energi yang cukup beragam, yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik. Salah satunya seperti nuklir.

Mengutip dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034, Kalimantan Barat disebut-sebut memiliki sumber energi mulai dari tenaga air, biomassa, biogas, batubara, hingga uranium dan thorium yang dapat dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Adapun, potensi nuklir di Kalimantan Barat berasal dari kandungan uranium dan thorium yang terdapat di Kabupaten Melawi. Berdasarkan data Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi Kementerian ESDM, total cadangan uranium dan thorium di daerah ini mencapai 24.112 ton.

"Potensi uranium di Kabupaten Melawi menurut Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi Kalimantan Barat sebesar ± 24.112 ton. Namun, pemanfaatan nuklir sebagai energi primer masih menunggu adanya kebijakan dari Pemerintah yang didukung studi kelayakan pembangunan PLTN," tulis dokumen RUPTL, dikutip Selasa (17/6/2025).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Rencana Umum Ketenagalistrikan Resmi Dirilis, Ada Pembangkit Nuklir!

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |