Merinding! Sederet Kasus Cacing Pita Bersarang di Tubuh Manusia, Perut hingga Otak

1 day ago 3
Jakarta -

Keberadaan cacing pita di dalam tubuh dapat merusak kesehatan organ. Infeksi ini bisa terjadi akibat kebiasaan yang kurang sehat, seperti mengonsumsi daging yang kurang matang atau bahkan mentah.

Salah satu kasus ekstrem didokumentasikan lewat foto rontgen pasien yang diunggah oleh dokter IGD, Dr Sam Ghali, di media sosial X. Dalam unggahannya, ia menyebut temuan ini sebagai salah satu hal paling "gila" yang pernah dilihatnya.

Dalam foto tersebut, seluruh tubuh pasien tampak dipenuhi bintik-bintik lonjong, menandakan kondisi yang dikenal sebagai cysticercosis. Ini merupakan infeksi parasit yang disebabkan oleh kista larva cacing pita Taenia solium.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasien yang tidak disebutkan identitasnya itu diketahui terinfeksi setelah mengonsumsi daging babi yang mentah atau kurang matang.

"Ini adalah kondisi yang dikenal sebagai cysticercosis. Intinya, ini adalah kista larva dari Taenia solium-juga dikenal sebagai cacing pita babi," jelasnya.

Selain itu, ada beberapa kasus cacing pita yang ditemukan di dalam tubuh yang pernah terjadi. Berikut kasus-kasusnya.

1. Larva Cacing Pita Bersarang di Otak gegara Makan Daging Kurang Matang

Dalam sebuah laporan yang dirilis di American Journal of Case Reports, tim medis mendokumentasikan seorang pasien pria berusia 52 tahun yang mengalami migrain dan tidak dapat diatasi dengan obat.

Melihat kondisi dan kebiasaannya makan daging yang kurang matang, tim medis yakin bahwa kondisi itu diyakini karena infeksi cacing pita. Setelah diberikan pengobatan anti-parasit dan anti-inflamasi, pasien akhirnya pulih sepenuhnya.

"Orang terkena neurocysticercosis ketika mereka menelan telur T.solium yang dikeluarkan melalui kotoran manusia yang mengidap cacing pita," kata CDC.

2. Nekat Makan Cacing Pita Demi Jadi Sorotan Netizen

Seorang pria di AS bernama Nicolas Kratka membuat geger netizen setelah sengaja mengonsumsi ikan yang sudah digerogoti cacing pita. Hal itu dilakukannya untuk menarik perhatian netizen.

Ikan tersebut masih dimakannya karena merasa penasaran apa yang akan terjadi pada tubuhnya. Saat itu, ia merasa tidak menyesal.

Namun, setelah memakan ikan tersebut, Nicolas mulai mengalami efek samping dan langsung pergi ke dokter. Ia mengalami gejala mual setelah mengonsumsi ikan tersebut.

"Ketika saya pergi ke dokter, dia mengatakan kemungkinan besar cacing tersebut akan menyebar ke mata dan otak saya, yang akan membunuh saya jika saya tidak bertindak cepat," kata Nicolas yang dikutip dari The Sun.

Nicolas mengatakan, dokter tak begitu yakin dengan jenis cacing apa yang ada di dalam ikan dan dimakannya, sehingga ia memberi Nicolas beberapa anti parasit untuk mengobatinya. Beruntung, dirinya masih bisa selamat dengan pengobatan tersebut.

3. Ada Cacing Parasit di Perut Pasien, Diduga karena Makan Ini

Pria berusia 70 tahun di China membuat para dokter terkejut setelah menemukan cacing parasit hidup di perutnya. Dikutip dari Live Science, dokter menemukan lima cacing pipih berbentuk daun menggeliat di saluran empedu, jaringan organ yang mengangkut cairan pencernaan dari hati ke usus kecil.

Dokter mengidentifikasi parasit ini sebagai clonorchis sinensis, spesies cacing hati yang ditemukan pada ikan dan udang setengah matang.

"Biasanya hal ini terjadi ketika orang makan ikan atau udang air tawar mentah atau setengah matang di daerah C. sinensis ditemukan, meskipun tidak jelas bagaimana pasien tersebut bisa tertular," tulis peneliti.

Beruntung, dokter dapat mengekstraksi parasit tersebut, setelah itu mereka meresepkan obat kepada pasien untuk infeksi tersebut. Mereka juga memberinya kemoterapi untuk melawan kanker usus yang diidapnya.

4. Nekat Minum Pil Cacing Pita Agar Bisa Kurus

Seorang dokter spesialis onkologi di Amerika Serikat mengungkap tren pil telur cacing pita yang dijual di dark web. Pil tersebut diklaim sebagai solusi menurunkan berat badan dengan cepat.

Salah satu pasien yang mengonsumsinya berinisial TE. Ia tertarik dengan metode itu dan akhirnya menelan dua pil telur cacing pita yang harga yang mahal.

Ia merasa senang dengan penurunan berat badannya, meski muncul gejala-gejala seperti kram dan kembung pada perutnya. Tetapi, ia merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya, seperti merasa ada yang bergerak di area anusnya saat buang air besar.

Muncul juga benjolan aneh di bawah dagunya, yang setelah ditekan TE tidak sadarkan diri. TE juga mulai merasakan sakit kepala hebat dan tekanan kranial yang terjadi selama berhari-hari.

Setelah diperiksa dokter, terlihat banyak lesi di beberapa organ, termasuk lidah dan livernya. Akhirnya, TE mengakui pola dietnya yang berbahaya itu. Tim medis menemukan bahwa TE telah memakan dua spesies parasit.

Taenia saginata, atau cacing pita sapi, cocok dengan deskripsi serangga persegi panjang berwarna cokelat yang ia temukan di toiletnya beberapa minggu setelah pertama kali meminum pil tersebut.

Jenis kedua adalah Taenia solium yang biasanya terdapat pada daging babi. Cacing pita ini diketahui dapat keluar dari saluran pencernaan dengan melepaskan telur ke dalam aliran darah dan menempel pada semua jenis jaringan tubuh, termasuk otak.

Diketahui, benjolan di bawah dagu TE merupakan telur-telur utuh dari cacing pita yang membentuk gumpalan. Proses ini disebut sistiserkosis, tidak berbahaya bagi sebagian orang tetapi menjadi mimpi buruk bagi sebagian lainnya, tergantung di mana telur-telur itu hinggap.

5. Cacing Pita Bersarang di Otak Pria Ini Selama 20 Tahun

Seorang pria sehat 38 tahun mendadak kejang hingga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat. Setelah diperiksa, pasien mengalami kejang tonik-klonik selama dua menit, membuat dirinya tidak sadarkan diri.

Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata ditemukan cacing pita yang hidup di dalam otaknya. Dikutip dari Daily Star, cacing itu berpindah ke berbagai bagian otaknya selama 20 tahun terakhir.

Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sebuah studi mengatakan penyakit yang berhubungan dengan cacing pita babi dari Afrika, Asia, dan Amerika Latin, termasuk Guatemala, bisa menyebabkan kejang dan dapat menyebabkan kematian.

(sao/suc)


Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |