Negara Bagian AS Ini Paling Sejahtera dengan Pajak Minim

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Amerika Serikat (AS) pencetus teori Kurva Laffer mengklaim teorinya tentang penerapan prinsip pajak rendah dan bersifat meluas serta flat atau Low Rate-Broad Based Flat Tax berhasil di 9 negara bagian AS.

Sebanyak 9 negara bagian itu tidak menerapkan pajak penghasilan orang pribadi, namun ia mengklaim justru membuat pertumbuhan ekonomi mereka mengalami pertumbuhan cepat dibanding 41 negara bagian lainnya yang menerapkan PPh OP.

"Coba tebak sembilan negara bagian dengan pertumbuhan tercepat di Amerika Serikat? Negara-negara bagian tersebut tidak mengenakan pajak penghasilan," kata Laffer dalam acara CNBC Indonesia Economic Update 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (19/6/2025).

Adapun 9 negara bagian itu ialah Alaskan, Florida, Nevada, New Hampshire, Dakota Selatan, Tennessee, Texas, Washington, dan Wyoming.

Menurut Laffer, prinsip pengenaan pajak bertarif rendah dan bersifat tetap serta meluas dapat meningkatkan kepatuhan pajak hingga meningkatkan penerimaan negara, karena dapat menstimulus sisi pasokan dari ekonomi atau supply side.

Sistem perpajakan yang adil, sederhana, hingga tidak diskriminatif itu ia katakan akan memicu orang-orang untuk terus mengembangkan bisnisnya, hingga menciptakan pemerataan kemakmuran. Dengan begitu, subjek pajak pemerintah akan meningkat sampai dengan mendongkrak penerimaan negara.

Sebaliknya, bila pemerintah menerapkan tarif yang berbeda-beda antara kelas pendapatan, ia pastikan para orang kaya atau orang-orang yang telah berhasil memperoleh kemakmuran akan menempuh segala cara untuk mengemplang pajak.

"Jadi begitu Anda membedakan satu kelompok dengan kelompok lain, orang kaya akan menyewa pengacara, mereka akan menyewa akuntan, mereka akan menyewa spesialis, menyewa pejabat pemerintah, mereka akan melakukan semua hal ini untuk mencoba menghindari tagihan pajak di negara ini. Itu tidak menguntungkan," tegasnya.

Laffer mengatakan, bukti dari teori ini pernah terjadi di Inggris saat masa pemerintahan Perdana Menteri Gordon Brown, yang dikenal sebagai pemimpin negara yang terus berusaha menaikkan tarif pajak untuk orang kaya.

"Saya sangat terlibat di Inggris, ketika Gordon Brown menaikkan tarif pajak tertinggi di Inggris dari 40% menjadi 50%, apa yang terjadi? Perekonomian langsung terpuruk, pendapatan pajak turun, tingkat pengangguran meningkat. Itu adalah bencana," paparnya.

Sementara itu, di Amerika Serikat, ketika sejumlah negara bagian merendahkan tarif pajak penghasilannya atau PPh nya, yang terjadi ialah kemakmuran. Ia menyebut dari total 50 negara bagian di AS, 9 negara bagian telah merendahkan tarif pajak penghasilannya.

"Anda lihat Nevada, Texas, Tennessee, Florida, South Dakota, New Hampshire, semua negara bagian lainnya, Washington, Alaska, ini adalah negara bagian dengan pertumbuhan tercepat," ucap Laffer.


(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Capai Ekonomi 8%, Konsumsi Listrik RI Harus 6.500 KVA/kapita

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |