Ekonom AS Bedah Manfaat Ekonomi dari Tarif Pajak Flat dan Rendah

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Amerika Serikat (AS) Arthur B. Laffer mengungkapkan manfaat ekonomi dari penerapan prinsip pajak rendah dan bersifat tetap serta meluas atau low rate and broad based flat tax.

Pencetus teori Kurva Laffer itu mengatakan, penerapan prinsip pajak itu dapat meningkatkan kepatuhan pajak hingga meningkatkan penerimaan negara.

"Anda perlu memiliki tarif pajak tetap yang rendah dan berbasis luas sehingga Anda tidak mendiskriminasi orang-orang yang sukses. Itu sangat," kata Laffer dalam acara CNBC Indonesia Economic Update 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (19/6/2025).

Sistem perpajakan yang adil, sederhana, hingga tidak diskriminatif itu ia katakan akan memicu orang-orang untuk terus mengembangkan bisnisnya, hingga menciptakan pemerataan kemakmuran. Dengan begitu, subjek pajak pemerintah akan meningkat sampai dengan mendongkrak penerimaan negara.

Sebaliknya, bila pemerintah menerapkan tarif yang berbeda-beda antara kelas pendapatan, ia pastikan para orang kaya atau orang-orang yang telah berhasil memperoleh kemakmuran akan menempuh segala cara untuk mengemplang pajak.

"Jadi begitu Anda membedakan satu kelompok dengan kelompok lain, orang kaya akan menyewa pengacara, mereka akan menyewa akuntan, mereka akan menyewa spesialis, menyewa pejabat pemerintah, mereka akan melakukan semua hal ini untuk mencoba menghindari tagihan pajak di negara ini. Itu tidak menguntungkan," tegasnya.

Laffer mengatakan, bukti dari teori ini pernah terjadi di Inggris saat masa pemerintahan Perdana Menteri Gordon Brown, yang dikenal sebagai pemimpin negara yang terus berusaha menaikkan tarif pajak untuk orang kaya.

"Saya sangat terlibat di Inggris, ketika Gordon Brown menaikkan tarif pajak tertinggi di Inggris dari 40% menjadi 50%, apa yang terjadi? Perekonomian langsung terpuruk, pendapatan pajak turun, tingkat pengangguran meningkat. Itu adalah bencana," paparnya.

Sementara itu, di Amerika Serikat, ketika sejumlah negara bagian merendahkan tarif pajak penghasilannya atau PPh nya, yang terjadi ialah kemakmuran. Ia menyebut dari total 50 negara bagian di AS, 9 negara bagian telah merendahkan tarif pajak penghasilannya.

"Anda lihat Nevada, Texas, Tennessee, Florida, South Dakota, New Hampshire, semua negara bagian lainnya, Washington, Alaska, ini adalah negara bagian dengan pertumbuhan tercepat," ucap Laffer.


(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Presiden Fed Chicago Ungkap Peluang Perlambatan Ekonomi AS

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |