Kisah Kenaikan Pajak dan Syahidnya Umar Bin Khattab

6 hours ago 3

loading...

Salah satu penyebab tragedi pembunuhan Khalifah Amirul Mukminin dilandasi dendam kesumat dari seorang budak Persia atas persoalan pajak . Foto ilustrasi/ist

Kisah tentang kenaikan pajak dan wafatnya Amirul Mukminin Umar bin Khattab ini disampaikan Ustaz DR Miftah el-Banjary, Pakar Ilmu Linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur'an. Berikut ulasan kisahnya:

Sebelum matahari terbit hari Rabu tanggal 4 Zulhijah tahun ke-23 Hijriyyah, Khalifah Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu keluar dari rumahnya hendak mengimami salat Subuh. Beliau menunjuk beberapa orang di masjid agar mengatur saf sebelum salat .

Jika barisan mereka sudah rata dan teratur, beliau datang dan melihat saf pertama. Kalau ada orang yang berdiri lebih maju atau mundur, diaturnya dengan tongkatnya. Jika semua sudah teratur di tempat masing-masing, mulai ia bertakbir untuk salat.

Hari itu tanda-tanda fajar sudah mulai tampak. Baru saja beliau memulai niat salat hendak bertakbir, tiba-tiba muncul seorang laki-laki di depannya berhadap-hadapan. Laki-laki itu langsung menikam tubuh sang Khalifah dengan Khanjar tiga atau enam kali yang sekali-kali mengenai bawah pusarnya.

Laki-laki pembunuh sang khalifah sebelumnya bersembunyi di bawah pakaiannya dengan menggenggam bagian tengah Khanjar bermata dua yang tajam. Ia bersembunyi di salah satu sudut masjid. Begitu salat dimulai ia langsung bertindak. Sesudah itu, ia menyeruak lari hendak menyelamatkan diri.

Khalifah Umar merasakan panasnya senjata itu dalam dirinya, ia menoleh kepada jamaah yang lain dan membentangkan tangannya seraya berkata, "Kejarlah anjing itu, dia telah membunuhku!"

Anjing yang dimaksud khalifah Umar ialah Abu Lu'luah Fairuz, seorang budak Mughirah. Dia orang Persia yang tertawan di Nahawand yang kemudian menjadi budak al-Mughirah bin Syu'bah. Kedatangannya ke masjid itu sengaja hendak membunuh Khalifah Umar di pagi buta itu.

Orang-orang gempar dan kacau, gelisah mendengar hal itu. Orang banyak datang hendak menangkap dan menghajar laki-laki itu. Tetapi, Abu Lu'luah tidak memberikan kesempatan menangkapnya.

Malah ia menikam ke kanan dan ke kiri hingga ada dua belas orang yang terkena tikamannya. Ada yang mengatakan ada enam orang yang meninggal akibat tikaman itu, ada pula sumber lainnya menyebutkan ada sembilan orang.

Yakin dirinya juga pasti akan dibunuh, Fairuz Abu Lu'luah pun, pada akhirnya menikamkan Khanjar yang dipegang di tangannya ke perutnya sendiri. Pembunuh Umar itu pun terkapar menggelapar bunuh diri dengan senjata yang ia pergunakan untuk menikam Khalifah Amirul Mukminin itu.

Tikaman yang mengenai bawah pusar Khalifah Umar telah memutuskan lapisan kulit bagian dalam dan usus lambung yang dapat mematikan. Konon, Umar bin Khattab tidak dapat berdiri, karena rasa perihnya tikaman itu, dan lalu terhempas jatuh ke lantai.

Abdurrahman bin Auf segera maju menggantikan mengimami salat Subuh. Ia meneruskan salat itu dengan membaca dua surah terpendek dalam Al-Qur'an , yaitu surah Al-Asr dan Al-Kautsar.

Amirul Mukminin itu kemudian langsung dibawa ke rumahnya di dekat masjid. Orang ramai tetap kacau dan hiruk dan pikuk. Khalifah Umar dalam keadaan pingsan, karena dahsyatnya tikaman itu.

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |