Trump Kerahkan 800 Garda Nasional untuk 'Kudeta' Kepolisian Ibu Kota AS

4 hours ago 3

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Kanal

MNC Portal

Live TV

MNC Networks

Selasa, 12 Agustus 2025 - 10:42 WIB

Trump Kerahkan 800 Garda...

Presiden Donald Trump memutuskan untuk mengerahkan 800 Garda Nasional DC untuk ambil alih kendali Kepolisian Washington dalam penindakan kejahatan di Ibu Kota Amerika Serikat. Foto/Philip Cheung/The New York Times

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memutuskan untuk mengerahkan pasukan militer dan penegak hukum federal ke Ibu Kota AS, Washington DC. Misinya adalah untuk mengambil alih kendali Kepolisian Washington dalam penindakan kejahatan.

Menurutnya, langkah serupa dapat diperluas ke kota-kota besar AS lainnya.

Presiden dari Partai Republik tersebut mengatakan dia akan menempatkan Kepolisian Metropolitan Washington DC di bawah kendali pemerintah federal sekaligus mengerahkan Garda Nasional ke jalan-jalan di Ibu Kota AS.

Ibu Kota yang mayoritas penduduknya adalah pendukung Partai Demokrat ini menghadapi tuduhan dari Trump bahwa kota tersebut dibanjiri kejahatan, dihantui oleh tunawisma atau gelandangan, dan salah kelola keuangan—meskipun faktanya tingkat kejahatan kekerasan menurun.

"Ini adalah Hari Pembebasan di DC, dan kami akan merebut kembali ibu kota kami," kata presiden kepada para wartawan di Gedung Putih. DC adalah singkatan dari Distrik Columbia, tempat Ibu Kota AS berada.

Trump—yang pernah menjadi terpidana dan kemudian memberikan grasi penuh kepada hampir 1.600 orang yang terlibat dalam kerusuhan Gedung Capitol AS tahun 2021 di Washington—mengeluh bahwa polisi dan jaksa setempat tidak cukup tangguh.

Pemerintah AS mengatakan 800 anggota Garda Nasional DC—yang kemungkinan didukung oleh unit Garda "khusus" lainnya—akan dikerahkan ke kota berpenduduk 700.000 jiwa itu.

Baca Juga: Trump Minta Para Gelandangan Didepak Jauh dari Washington

Langkah itu dikecam oleh Partai Demokrat, termasuk Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries, yang mengatakan tujuannya adalah untuk "memajukan agenda pribadi dan politik seorang calon raja."

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

Infografis

Presiden AS Donald Trump...

Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |