Tak Lagi Orang Tajir, Mal Kini Ramai Diserbu Rombongan Wong Cilik

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja menyebut mayoritas pusat perbelanjaan di Indonesia memiliki karakteristik untuk menyasar segmen menengah dan bawah. Ia pun mendorong agar pelaku UMKM bisa masuk ke pusat perbelanjaan lewat skema lisensi maupun waralaba.

"Pusat perbelanjaan di Indonesia itu didominasi oleh kelas menengah bawah. Pusat belanja yang menyasar segmen kelas atas itu hanya 5%. Kalau yang kita lihat itu hanya Plaza Indonesia, Senayan City, Plaza Senayan itu cuma 5% jumlahnya dari seluruh total pusat perbelanjaan yang ada di Indonesia, 35% itu kelas menengah, 60% itu adalah kelas bawah," ungkap Alphonzus dalam acara Kick-Off 100 Lisensi Merek UMKM dan Produk Lokal di PGC Jakarta, Rabu (23/7/2025).

"Jadi sebetulnya, industri usaha pusat perbelanjaan Indonesia, 95% didominasi oleh kelas menengah dan bawah," tegasnya.

Menurut Alphonzus, kegiatan peluncuran lisensi merek ini penting sebagai bentuk sinergi antara UMKM dan pusat perbelanjaan. "Jadi saya kira kegiatan-kegiatan ini menjadi sangat penting, supaya bisa bersinergi, berkolaborasi dengan pusat perbelanjaan," kata dia.

"Kami di pusat perbelanjaan tentunya sangat menyambut. Ini ada tambahan berbagai merek yang mungkin bisa masuk ke pusat perbelanjaan," lanjut Alphonzus.

Ia pun menilai sistem waralaba sangat potensial untuk diterapkan oleh pelaku UMKM. "Kalau bisa waralaba, itu sangat baik sekali, karena kami biasanya menyebutnya itu, waralaba itu adalah meng-copy kesuksesan," ucapnya.

Alphonzus menjelaskan, konsep lisensi dan waralaba dapat menjadi peluang besar bagi pemilik merek maupun pengusaha yang ingin memulai usaha dengan risiko yang lebih kecil. Menurutnya, model ini memungkinkan pelaku usaha untuk meniru kesuksesan yang sudah terbukti, sehingga potensi kegagalan bisa diminimalkan.

"Jadi satu merek, satu produk sudah sukses di-waralabakan, itu artinya kesuksesannya dicopy. Ruang kegagalannya menjadi semakin tipis. Jadi saya kira itu menjadi satu hal yang cukup baik bagi industri UMKM dan industri produk lokal, supaya bisa cepat berkembang," terang dia.

Sementara itu, lanjutnya, pusat perbelanjaan juga merupakan salah satu lokasi yang tepat untuk membuka usaha dengan pendekatan tersebut.

"Dengan konsep lisensi dan waralaba, saya kira ini akan menjadi satu peluang bagi pemegang merek maupun bagi para pengusaha yang ingin berusaha, dengan meminimalkan kegagalan, dengan meng-copy kesuksesan tadi," ucapnya.

Alphonzus juga menyampaikan apresiasinya kepada Ketua Umum Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI), Susanti Wijaya, atas inisiatif gerakan waralaba UMKM berlisensi masuk mal.

"Jadi kami sangat senang sekali kepada Ibu Susanti yang telah menginisiasi gerakan ini, agar supaya masuk ke mal-mal juga, dan khususnya di kelas menengah bawah. Karena memang profil pusat perbelanjaan di Indonesia itu didominasi oleh kelas menengah bawah," pungkasnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article UMKM dan Brand Lokal Unjuk Gigi di Shopee Big Ramadan Sale 2025

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |