Membangun Percaya Diri Anak untuk Mengeksplorasi Minat dan Potensinya

19 hours ago 4

Jakarta -

Bagi orang tua, mengenali potensi bakat yang dimiliki anak sangatlah penting. Tapi dalam perjalanannya, tak jarang orang tua merasa dilema antara membebaskan anak memilih bakatnya sendiri atau perlu turun tangan dalam mengambil keputusan untuk anak.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendktisaintek), Prof Stella Christie mengungkapkan bahwa memilihkan keputusan terbaik untuk anak perlu dilakukan ketika memang ada keterbatasan-keterbatasan.

"Kita pilih kesempatan yang seoptimal mungkin, sebaik-baiknya untuk anak kita, saya rasa itu perlu dilakukan. Dan itu akan signifikan," kata Prof Stella kepada detikcom beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, dalam perkembangannya, anak anak bisa mengalami perubahan minat dan bakat. Jadi, diperlukan untuk membangun rasa percaya diri pada anak.

"Kepercayaan diri bahwa kita bisa belajar apapun dan kita bisa mengejar yang kita sukai, itu yang penting. Apakah, jadi kalau kita lihat di dunia, apapun itu bidangnya, kalau kita menjadi pakar, kita pasti hidupnya terjamin kok," tegasnya.

Adanya kemungkinan perubahan minat dan bakat pada anak dibuktikan oleh penelitian yang dipublikasikan oleh Asia-Pasific Science Education. Para ahli menganalisis siswa di sekolah dasar di Korea selama fase perkembangan minat.

Empat siswa dari setiap tingkat pengembangan dipilih untuk berpartisipasi. Mereka menulis jurnal foto selama 12 minggu sambil bertemu dengan peneliti setiap dua minggu untuk wawancara semi-terstruktur.

Hasilnya, siswa yang lebih banyak berpartisipasi dalam kegiatan sains cenderung punya minat lebih tinggi pada sains. Temuan ini menunjukkan bahwa faktor-faktor dalam mikrosistem, seperti guru sekolah atau orang tua bisa memengaruhi minat siswa terhadap sains, terlepas dari tingkat minat mereka sebelumnya.

Kapan Tes Bakat atau Minat Diperlukan?

Menurut Menurut Psikolog Anak Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, pilihan orang tua dalam memilih aktivitas dan pendidikan yang tepat bisa memberi dampak besar dalam membantu anak mengembangkan kecerdasan dan bakat alami mereka. Orang tua perlu menyadari peran mereka dalam memberi stimulasi yang bisa mengembangkan potensi anak secara maksimal.

"Terutama di periode emas 1000 Hari Pertama Kehidupan, anak-anak membutuhkan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan tumbuh kembang mereka. Setiap pilihan yang diambil orang tua, baik dalam memberikan pendidikan maupun kegiatan yang merangsang potensi anak, akan membentuk masa depan mereka. Ini adalah langkah awal untuk mencapai potensi terbaik anak," ungkap Prof. Rose.

Orang tua juga dapat melibatkan anak dalam tes minat dan bakat untuk mengetahui potensi mereka. Namun, penting untuk memahami waktu yang tepat untuk menjalani tes ini agar hasilnya lebih bermanfaat.

Misalnya, ada anak yang ingin mengenyam pendidikan di bidang tertentu, namun tidak memiliki kemampuan visual spasialnya yang cukup. Pada kondisi ini, orang tua bisa mengarahkan ke bidang lain.

"Kita bilang ke dia, kamu bisa sekolah di engineering tapi jangan langsung yang kayak teknik sipil, tapi teknik industri. Jadi kita cari dia senangnya apa, terus kita gabung sama potensinya dia," kata psikolog anak, Saskhya Aulia Prima, M.Psi, dalam sebuah wawancara dengan detikcom.

Menurutnya, tes minat bakat lebih efektif dilakukan saat anak berusia 14 tahun. Sebab, saat itu sudah mulai terlihat minat dan bakat pada anak. Sementara, pada usia di bawah 14 tahun, anak masih menyukai banyak bidang.

"Di bawah usia 14 tahun memang itu masih masanya anak eksplorasi. Maka dari itu, kita biasanya nggak nyaranin orang tua ambil tes minat bakat untuk anaknya di bawah usia 14 tahun karena masih ganti-ganti banget minat si anak ini," tutur Saskhya.

Mengetahui bakat anak sangat diperlukan. Bahkan, penting untuk memberikan berbagai macam stimulus sejak dini untuk mengasah minat dan bakatnya.

"Kalau anak nggak tahu bakatnya apa, dia akan kesulitan menentukan goals dan kebingungan saat beranjak dewasa. Makanya kita lihat ada anak sudah mau lulus SMA tetapi bingung menentukan jurusan dan pilihan kuliah," tutur psikolog Jovita Maria Ferlina, M.PSi kepada detikcom.

---

Masa depan Si Kecil bukan terjadi karena kebetulan, tapi terbentuk dari pilihan terbaik yang orang tua buat hari ini. Karena #WaktuTakBisaKembali Morinaga memahami bahwa peran orang tua sangat penting dalam menentukan arah tumbuh kembang anak. Karena itu, Morinaga hadir mendampingi Bunda dan Ayah melalui tiga kunci penting: memberikan Atensi penuh di setiap tahap perkembangan Si Kecil, mengasah Potensi unik yang dimilikinya, dan memenuhi kebutuhan Nutrisi Tepat sebagai fondasi tumbuh kembang optimal. Dengan dukungan terbaik sejak sekarang, setiap pilihan Ayah dan Bunda adalah langkah besar menuju masa depan terbaik Si Kecil.

Morinaga. Your Choice, Their Future


(up/up)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |