Apakah target aktivitas populer berjalan 10.000 langkah sehari terasa terlalu jauh? Jangan khawatir, kamu tetap bisa mendapatkan manfaat kesehatan hanya dengan bergerak sedikit lebih banyak dari yang sudah biasa dilakukan, demikian temuan penelitian baru.
"Jika memungkinkan, menargetkan 7.000 langkah sehari merupakan tujuan yang baik," kata penulis utama studi Dr Melody Ding, profesor kesehatan masyarakat di Universitas Sydney, dikutip dari CNN.
Ding dan tim peneliti meninjau 31 studi berbeda tentang dampak jumlah langkah terhadap kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular, demensia, diabetes tipe 2, kanker, gejala depresi, dan kematian dini, menurut studi yang diterbitkan Rabu di jurnal The Lancet Public Health.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibandingkan dengan orang yang berjalan 2.000 langkah sehari, rata-rata aktivitas minimal orang dewasa, orang yang berjalan 7.000 langkah setiap hari memiliki risiko kematian 47 persen lebih rendah akibat semua penyebab. Orang dewasa yang lebih aktif juga memiliki risiko penyakit kardiovaskular 25 persen lebih rendah dan risiko demensia 38 persen lebih rendah.
Banyak orang yang menganggap 10.000 langkah sebagai tanda mereka cukup bergerak dalam sehari, tetapi angka tersebut tidak didasarkan pada bukti yang kuat, kata Dr. Sean Heffron, asisten profesor kedokteran di New York University Langone Health dan Pusat Pencegahan Penyakit Kardiovaskular NYU. Ia tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Target 10.000 langkah kemungkinan besar berasal dari kampanye pemasaran pedometer awal yang diproduksi di Jepang oleh Yamasa Clock and Instrument Company. Dikenal dengan Manpo-kei, atau pengukur 10.000 langkah dalam bahasa Jepang, menurut sebuah studi 2019.
"Lebih dari 7 ribu langkah tidak berbahaya, dan bahkan mungkin menawarkan beberapa manfaat tambahan," kata Ding.
"Jika seseorang sudah sangat aktif dan melakukan 10 ribu langkah lebih sehari, mereka pasti tidak perlu menahan diri dan kembali ke 7 ribu langkah!"
Studi ini merupakan meta-analisis, yang menganalisis bukti dari berbagai studi dan merupakan salah satu jenis penelitian berkualitas tinggi untuk membuat rekomendasi klinis.
Jalan Sebentar di Tempat Kerja
Gulati, Direktur Kardiologi Preventif di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles menyebut banyak orang yang kurang gerak, padahal dasar tubuh manusia adalah aktif. Masuk akal jika kurang bergerak dikaitkan dengan lebih banyak masalah kesehatan.
"Semakin sedikit bergerak, semakin sedikit otot terlibat, semakin sedikit pula ekserkin, yaitu zat kimia khusus yang dilepaskan saat kontraksi otot yang bermanfaat untuk mengurangi tingkat peradangan, menjaga kesehatan pembuluh darah, tetapi juga meningkatkan sensitivitas insulin dan tekanan darah, serta mungkin berdampak pada fungsi kognitif," ujarnya.
"Karena semakin sedikit gerakan tersebut, tingkat semua kondisi yang merugikan meningkat."
Aktivitas fisik juga meningkatkan kekuatan otot, yang dapat membantu melindungi dari risiko mudah cedera dan patah tulang, kata Gulati. Dari perspektif kardiovaskular, olahraga dikaitkan dengan tekanan darah yang lebih rendah dan respons yang lebih baik terhadap insulin.
Dokter menyarankan untuk bangun setiap jam di tempat kerja demi berjalan kaki selama lima menit. Hal itu menandakan aktivitas selama 45 menit dalam sehari. Jika naik bus atau kereta, turunlah satu atau dua halte lebih awal dan berjalan kakilah di sisa perjalanan."Ini akan menambah beberapa menit perjalanan, tetapi setiap menit tersebut akan dihabiskan untuk aktivitas fisik," kata Heffron.
"Semuanya bertambah sedikit demi sedikit selama satu hari dan satu minggu."
(naf/kna)