Mitos dan Fakta: Apa Semua Daging Picu Asam Urat?

7 hours ago 3

Jakarta -

Asam urat merupakan zat sisa alami yang terbentuk ketika tubuh mencerna makanan mengandung purin. Dalam kondisi normal, asam urat dibuang melalui ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Tapi, jika purin yang dikonsumsi terlalu banyak dan tubuh tidak mampu membuang asam urat secara efisien, zat sisa asam urat dapat menumpuk dalam darah.

Dikutip dari Healthline, kadar asam urat yang normal berada di bawah 6,8 mg/dL. Jika melebihi angka tersebut atau hiperurisemia, pasien akan mengalami sensasi nyeri di persendian yang juga disebut sebagai gout.

Nyeri gout inilah yang seringkali dikaitkan oleh masyarakat Indonesia sebagai masalah asam urat.

Kandungan Purin pada Daging

Purin merupakan senyawa yang bertanggung jawab atas meningkatnya risiko nyeri akibat asam urat. Faktanya beberapa jenis daging yang dikonsumsi masyarakat memiliki kandungan purin yang tergolong sedang.

Daging Sapi

Daging sapi diperkirakan memiliki kandungan purin sekitar 110-120 mg per 100 gram berat daging. Jumlah tersebut masih tergolong sedang, sehingga konsumsi dalam jumlah wajar umumnya masih aman.

Konsumsi secara berlebihan atau pengolahan yang tidak sehat dapat memicu gejala rasa nyeri akibat asam urat, khususnya untuk orang yang sudah memiliki masalah asam urat.

Daging Kambing

Seperti daging merah sejenis, daging kambing diperkirakan memiliki kandungan purin sekitar 100-150 mg per 100 gram berat daging. Konsumsilah daging kambing secara moderat untuk mencegah masalah nyeri akibat asam urat.

Badan pelayanan kesehatan Inggris, National Health Service (NHS) menyarankan konsumsi daging merah seperti kambing dan sapi maksimal 70 gram per hari atau sekitar 490 gram per pekan. Jumlah tersebut perlu diperhatikan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan konsumsi daging merah terlalu banyak, termasuk nyeri asam urat.

Daging Ayam

Daging ayam bagian dada diperkirakan memiliki kandungan purin sebanyak 55-65 mg per 100 gram berat daging. Ini menjadikan ayam, khususnya dada tanpa kulit, menjadi pilihan aman untuk menghindari risiko nyeri akibat asam urat.

Berdasarkan Australian Dietary Guidelines, jumlah asupan daging ayam yang direkomendasikan tiap harinya sedikit lebih banyak dibanding daging merah. Jumlahnya 80-100 gram ayam matang per hari, atau sekitar 560-700 gram dalam sepekan.

Jeroan Lebih Berisiko Menimbulkan Asam Urat

Dibandingkan dengan daging, jeroan memiliki kandungan purin yang jauh lebih tinggi. Jika dikonsumsi tanpa kontrol yang, risiko masalah asam urat akan semakin besar.

Sebagai contoh, hati sapi memiliki kandungan purin sebanyak 460 mg dalam 100 gram berat.

Spesialis penyakit dalam dr Ray Ratty, SpPD mengingatkan agar konsumsi jeroan tidak dilakukan secara berlebihan. Konsumsi berlebihan yang tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat, meningkatkan risiko munculnya nyeri akibat asam urat.

"Yang normal bisa menjadi tinggi, yang sudah tinggi bisa makin tinggi sekali. Itu memang harus dihindari," tegas dr Ray.

Tanda Asam Urat Tinggi

Zat asam urat yang menumpuk dalam darah dapat membentuk kristal urat tajam seperti jarum di jaringan sendi atau sekitarnya. Ketika ini terjadi, pasien akan mengalami gejala yang mengganggu seperti rasa nyeri pada kaki.

Batasi konsumsi makanan tinggi purin dengan tidak makan daging merah secara berlebihan dan jeroan, utamanya pada orang-orang yang sudah memiliki masalah asam urat.

Selama dikonsumsi dengan bijak dalam jumlah yang tepat, maka daging merah tidak akan memicu masalah asam urat.

"Tipsnya bila selama ini kadar kolesterol dan asam uratnya tinggi dan tidak terkontrol sebaiknya hindari jeroan termasuk torpedo. Jangan lupa periksa kadar kolesterol dan kadar asam urat sebulan sekali bila tinggi," kata spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH beberapa waktu lalu.


(avk/tgm)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |